Mohon tunggu...
Salsabila Melani
Salsabila Melani Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswi MTsN Padang Panjang

Pelajar MTsN Padang Panjang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Harga BBM Melonjak Naik

3 Januari 2023   11:32 Diperbarui: 3 Januari 2023   13:05 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

          A. Evaluasi Teks

   Belakangan ini, media sosial kerap dihebohkan dengan berbagai macam berita hot. Begitu banyak peristiwa yang melanda Indonesia belakangan ini. Mengapa demikian? Hal tersebut terjadi sebab, akhir-akhir ini internet marak dengan kasus pembunuhan Brigadir Yoshua, Citayam Fashion Week, dan juga kenaikan harga Bahan Bakar Minyak di Indonesia. Namun pada kali ini, penulis akan membahas tentang kasus "Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak di Indonesia."

   Bahan Bakar Minyak atau yang kerap disebut BBM ini mengalami kenaikan harga. Kenaikan harga BBM di dalam negeri ini tentu menuai berbagai macam reaksi dari banyak masyarakat. Bagaimana tidak? Masa sekarang adalah masa dimana masyarakat sedang menaikkan pendapatannya atau dapat disebut sebagai masa pemulihan ekonomi seusai wabah covid-19 yang melanda Indonesia selama dua tahun ini. Dan sekarang pendapatan masyarakat menurun untuk membeli BBM yang merupakan suatu kebutuhan primer bagi masyarakat.

   Pemicu naiknya harga BBM ini karena meningkatnya harga minyak mentah dunia.Beberapa faktor yang mempengaruhi peningkatan harga minyak mentah utama di pasar internasional, antara lain kekhawatiran pasar akan kurangnya pasokan minyak mentah internasional seiring pengumuman OPEC+ tentang pengurangan pasokan terbesar sejak pandemi COVID-19 pada 2020 ditambah dengan rencana pengenaan sanksi terhadap minyak Rusia, diperkirakan akan memperketat pasokan menjelang akhir tahun 2022. Embargo yang diberlakukan Amerika dan sekutunya terhadap Rusia mejadikan permintaan terhadap minyak meningkat secara signifikan sehinga memicu kenaikan harga minyak dunia.

   Indonesia Crude Price (ICP) asumsi pada APBN 2022 yang pada awalnya ditetapkan hanya pada kisaran $63/barel meningkat tajam menjadi $100/barel. Hal ini juga merupakan imbas dari sanksi yang diberikan kepada Rusia sebagai salah satu produsen minyak dunia.

     Beberapa faktor yang juga turut mempengaruhi naiknya harga BBM, yaitu:
 1) Negara Produsen Minyak Dunia
    62 persen persediaan minyak dunia berada di kekuasaan negara Timur Tengah dan berpusat di lima negara, yakni Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar, Irak, dan Kuwait. Gejolak politik Timur Tengah akan berimbas besar terhadap minyak dunia.
   
 2) Permintaan Minyak Dunia
   Hukum ekonomi menyatakan bahwa saat permintaan suatu barang besar, maka harga juga akan naik. Kebutuhan transportasi masyarakat dunia berbahan bakar fosil makin tinggi yang berakibat pada jumlah permintaan minyak ikut naik.
   
 3) Perusahaan Minyak
   Perusahaan minyak dunia juga punya peran besar dalam menentukan harga BBM di Indonesia. Mereka punya pengaruh pada minyak terutama terkait dengan simpanan (inventory) dan pemboran (oil drilling).

4) Harga Minyak Mentah Dunia
  Saat harga minyak mentah global meroket, biaya operasional Pertamina yang menjadi perusahaan pengimpor BBM juga akan naik.

5) Kurs Rupiah
  Saat nilai tukar melemah, otomatis pemerintah harus merogoh kocek lebih dalam untuk membeli minyak yang dibeli dengan dolar AS. Kurs rupiah ditutup melemah 6 poin atau 0,04 persen ke posisi 15.603 per dolar AS.

   Mengapa kenaikan harga BBM merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindarkan? Alasannya:
1) Subsidi dan kompensasi BBM belum tepat sasaran dan masih banyak dinikmati oleh orang mampu.
2) Kenaikan harga BBM dapat menurunkan tambahan beban subsidi dan kompensasi dan memberikan bantuan langsung kepada masyarakat kurang mampu dan rentan sehingga lebih tepat sasaran dan berkeadilan.
3) Harga BBM yang terlalu murah (di bawah harga keekonomiannya) menyebabkan kecenderungan orang lebih boros energi sehingga semakin tidak ramah pada lingkungan.

    Di Indonesia, BBM dibedakan menjadi dua macam, yakni:
    1) BBM Subsidi
    BBM subsidi merupakan bahan bakar minyak yang dibantu pemerintah melalui penggunaan dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Oleh karena itu, pemerintah juga akan terlibat langsung dalam menentukan harga BBM Pertamina sekaligus juga menjamin ketersediaannya di pasar domestik.
    2) BBM Non-subsidi
    BBM Non-subsidi merupakan bensin yang diperjualbelikan tanpa adanya campur tangan pemerintah dalam menetapkan harganya. Karena itu, setiap perusahaan penyedia bahan bakar minyak berhak bersaing secara sehat dengan mengacu pada UU Minyak dan Gas Bumi Nomor 22 Tahun 2001.
   
  Berikut rincian harga BBM di dalam negeri:
Pemerintah telah menaikkan harga BBM per Sabtu, 3 September.
    Harga BBM subsidi
 1) Pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter.
 2) Solar dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter.
    Harga BBM non-subsidi
3) Pertamax Rp. 13.900 per liter
4) Pertamax Turbo Rp. 15.200 per liter.
5) Dexlite Rp.18.300 per liter
6) Pertamina Dex Rp.18.800 per liter

      Kenaikan harga BBM di Indonesia menuai pro kontra di tengah masyarakat.

          B. Deskripsi Teks

   Kebanyakan masyarakat melayangkan pendapat tidak setuju atas kebijakan pemerintah untuk peningkatan harga BBM tersebut. Kenaikan harga BBM membuat harga barang lainnya turut mengalami peningkatan, terutama untuk ongkos transportasi. Hal ini menyebabkan harga pasar bergejolak. Ada tiga sektor utama yang terdampak dari kenaikan BBM, yaitu transportasi, makanan dan minuman, serta Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Pada UMKM, seluruh proses mengandalkan subsidi BBM, sehingga kenaikan BBM akan berdampak pada unit transportasi, logistik, makanan dan minuman, serta manufaktur dan produksi. 

   Kemudian kenaikan harga BBM juga dapat meningkatkan angka kemiskinan. Meskipun pemerintah memberikan bantuan sosial seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT), tentu tidak begitu berpengaruh karena bantuan tersebut juga digunakan untuk makanan pokok yang juga mengalami kenaikan. Tidak hanya itu, banyak pengendara yang awalnya menggunakan pertamax kini ke beralih ke pertalite. Sehingga membuat antrian mengular.

   Sedikit masyarakat yang setuju dengan kebijakan pemerintah untuk peningkatan harga BBM. Hal ini didukung dengan beberapa alasan diantaranya adalah pengurangan beban negara, sehingga pemerintah dapat membangun sektor lain yang lebih produktif dari subsidi BBM yang dikurangi. Selain itu juga membuat sistem keuangan negara akan lebih baik dan berkelanjutan, mendorong masyarakat untuk lebih berhemat dalam mengonsumsi BBM, serta mengurangi polusi udara sebagai upaya menjaga lingkungan yang lebih sehat.
     
          C. Penegasan Ulang
         
   Oleh sebab itu, tumpuan harapan kepada pemerintah untuk selalu memperhatikan dampak dari penyesuaian harga BBM di masyarakat. Diharapkan juga pemerintah untuk selalu memberikan dukungan melalui berbagai tambahan bantuan sosial dalam bentuk pengalihan kebijakan subsidi agar dampak dari kenaikan harga BBM tersebut tidak membebani masyarakat. Melansir dari kutipan Kemenkeu, pemerintah akan menjamin stok BBM tetap aman sampai akhir tahun dengan melakukan pengawasan yang ketat terhadap penyaluran BBM ke masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun