"Ana, kok perasaan aku nggak enak ya terhadap Nela", ujar Siska. "Nggak baik gimana, Sis? ", tanya Ana. "Kayaknya Nela mau manfaatin kamu doang karna kamu baik", jawab Siska. "Ingat, nggak boleh suudzon Sis", sahut Ana. "Iya Ana.. ",sahut Siska balik.Â
   Seminggu kemudian feeling Siska terhadap Nela terbukti. Ternyata Nela hanya mau memanfaatkan Ana saja. Hal itu terbukti ketika Ana ke perpustakaan dan mendengar Nela berbicara dengan gengnya.Â
   Setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Selama enam tahun menjadi sahabat yang tak dapat terpisahkan. Kini, Ana dan Siska harus berpisah demi melanjutkan pendidikan mereka masing-masing. Mau tak mau mereka harus saling merelakan.Â
   Ana melanjutkan sekolah di MTsN PaPa. Dan Siska melanjutkan sekolah di Bogor. Jarak memisahkan persahabatan mereka. Meski demikian, mereka tak pernah miss komunikasi. Sekarang, Ana dan Siska duduk di bangku tingkatan akhir SLTP. Tak terasa mereka sudah mau masuk jenjang sekolah SLTA.Â
   Rencananya kedua sahabat ini mau melanjutkan pendidikannya di SMAN 1 Sumatera Barat (SMANSSU). Alasan mereka memilih SMANSSU ialah untuk mempermudah masuk ke Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Selain itu mereka juga ingin menjadi penghafal 30 juz Al-Qur'an.Â
   Planning Ana untuk usia menikah,  disaat dirinya sudah siap dan sudah membahagiakan kedua orang tuanya. Ana berharap dirinya meninggal dalam keadaan husnul khatimah. Di samping harapan ini, ia mempersiapkan bekal dirinya dengan lebih memperbanyak amal baiknya.Â
  Â
  Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H