Kekuatan bahasa kias dalam puisi ini menjadikan Aku sebagai puisi yang penuh dengan semangat kebebasan dan perlawanan, yang cocok dengan konteks zaman perjuangan kemerdekaan Indonesia pada saat itu.
Dengan demikian, puisi Aku tidak hanya dapat dibaca sebagai ungkapan individualisme semata, tetapi juga sebagai suatu pernyataan politik dan sosial yang menuntut kemerdekaan dan kebebasan dalam segala bentuknya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!