Mohon tunggu...
Melani Kurnia Riswati
Melani Kurnia Riswati Mohon Tunggu... Penulis - Humas Ahli Muda Badan Riset dan Inovasi Nasional-BRIN

Menyenangi kegiatan alam bebas, membaca dan menulis. Edukator dan pendamping komunitas lingkungan. Saat ini bertugas sebagai Humas Ahli Muda BRIN.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Biodiversitas Kawasan Perkotaan, Kenapa Perlu Lestari?

31 Oktober 2023   15:45 Diperbarui: 1 November 2023   09:15 1499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melalui form yang disiapkan sederhana dan mudah diakses, masyarakat dapat berpartisipasi aktif. Pendekatan sederhana dalam mengenalkan sains pada warga, nyatanya mengundang respon dari kelas usia yang beragam. Dari feedback masyarakat yang diterima, ternyata banyak  siswa dari sekolah dasar yang turut berpartisipasi. 

Act Locally, Think Globally

Manusia sangat diharapkan dalam upaya menciptakan ekosistem perkotaan yang memiliki kualitas baik. Jasa lingkungan yang diberikan daerah urban berupa keanekaragaman hayati perkotaan dalam mendukung berbagai satwa terutama pollinator, salah satunya kupu-kupu.

Pemahaman yang baik dari masyarakat akan pentingnya kawasan urban, tentu akan membantu upaya konservasi biodiversitas kawasan urban.

Kegiatan edukasi sejak dini yang harus terus dilakukan. Foto dokumentasi: Melani Kurnia Riswati
Kegiatan edukasi sejak dini yang harus terus dilakukan. Foto dokumentasi: Melani Kurnia Riswati

Menukil catatan Adisasmita 2010, kunci keberhasilan dalam pengendalian lahan perkotaan terletak pada kesesuaian perencanaan dan penggunaan lahan perkotaan.

Bencana yang kerap menimpa sudah selayaknya menjadi perenungan dan menggugah kesadaran kritis. Bila krisis lingkungan tak menjadi perhatian bersama. Ancaman serius bagi penghuni bumi akan terus berlanjut. Apalagi perubahan yang sudah tak terkendali telah menjadi kecemasan global. Apa jadinya apabila bencana terus melanda dan alam raya tak lagi berpihak pada manusia? Pembangunan kota tak lagi menghancurkan fungsi-fungsi ekologi namun idealnya harus mengakomodir kepentingan ekologis.

Bumi yang dititipkan saat ini harus dapat menopang kehidupan saat ini dan generasi selanjutnya. Sudah menjadi kewajiban bersama untuk terus menjaga. Persoalan lingkungan yang terus mendera keseharian warga kota, menuntut aksi nyata. Gaung act locally, think globally semoga tak hanya sekedar slogan semu.

Komitmen harus terus direalisasikan dalam wujud gaya hidup positif masyarakat. Banyak hal sederhana yang dapat dilakukan seperti aktif dalam kegiatan lingkungan, meminimalisir sampah, mengurangi pencemaran, melakukan penanaman pohon dan membuat lubang-lubang resapan air. (MKR)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun