Mohon tunggu...
Melani Kurnia Riswati
Melani Kurnia Riswati Mohon Tunggu... Penulis - Humas Ahli Muda Badan Riset dan Inovasi Nasional-BRIN

Menyenangi kegiatan alam bebas, membaca dan menulis. Edukator dan pendamping komunitas lingkungan. Saat ini bertugas sebagai Humas Ahli Muda BRIN.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Biodiversitas Kawasan Perkotaan, Kenapa Perlu Lestari?

31 Oktober 2023   15:45 Diperbarui: 1 November 2023   09:15 1499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembangunan kota berwawasan lingkungan memerlukan dukungan semua pihak. Partisipasi aktif dalam menciptakan kota yang sehat dan nyaman menjadi tanggung jawab bersama. Konsep pembangunan yang baik, tentunya akan meningkatkan kualitas hidup yang baik pula bagi penghuninya.

Untuk mewujudkan kota cerdas, sehat dan berwawasan lingkungan tentu membutuhkan komitmen kuat, terutama keberlanjutan dalam pembangunannya. Pemerintah sebagai penanggung jawab dari pembangunan kota harus memastikan kehidupan yang baik bagi warganya.

Sayangnya, kesadaran yang masih kurang dan sistem utilitas yang buruk menambah daftar panjang permasalahan. Kondisi lingkungan perkotaan yang sarat dengan berbagai problem seperti polusi udara, pencemaran air, perubahan iklim, sampah, urbanisasi dan lainnya menuntut upaya preventif agar daya dukung lingkungan masih dapat mendukung perikehidupan manusia.

Dalam perspektif lanskap, kawasan urban dimaknai sebagai sebuah bentang alam yang kompleks, bersifat dinamis karena selalu mengalami perubahan. Perubahan tersebut dapat mengarah pada peningkatan kualitas (kemampuannya sebagai daya dukung lingkungan) atau mengarah pada kerusakan, tergantung manusia yang membentuknya.

Banyak faktor yang mempengaruhi lanskap urban, terutama interaksi antara manusia dengan lingkungan sekitarnya juga kondisi sosial budaya dan ekonomi masyarakat.

Sistem ekologi dalam kawasan urban tersusun dari elemen buatan ataupun alami (walaupun tidak sepenuhnya alami karena masih ada campur tangan manusia. Elemen alami perkotaan dapat berupa hutan kota, sungai danau dan wilayah pertanian. Sedangkan elemen buatan seperti taman kota, vertical garden, pohon-pohon yang tumbuh sebagai koridor hijau.

Adanya koridor hijau dalam kawasan perkotaan sangat penting. Tak hanya menyediakan keindahan, namun keberadaannya telah berfungsi mengurangi urban heat island effect. Sebuah fenomena yang khas pada kawasan urban, suhu permukaan lebih tinggi daripada daerah rural di sekitarnya.

Keberadaan area hijau dalam kota dalam menunjang berbagai fungsi dan aktivitas warga kota. Foto dokumentasi: Tatang Rohana
Keberadaan area hijau dalam kota dalam menunjang berbagai fungsi dan aktivitas warga kota. Foto dokumentasi: Tatang Rohana

Penataan Kota dan Upaya Pelestarian Keanekaragaman Hayati Perkotaan

Hutan kota yang merupakan kawasan yang banyak ditumbuhi pepohonan diciptakan dengan tujuan bagi kelestarian dan keseimbangan ekosistem perkotaan yang didalamnya meliputi unsur lingkungan, sosial dan budaya.

Tak dapat dipungkiri bila keberadaan hutan kota telah memberikan banyak manfaat bagi kehidupan perkotaan. Sebagai area terbuka yang banyak ditumbuhi pepohonan, tentunya telah memberi banyak guna. Fungsi proteksi, estetika, rekreasi dan edukasi telah banyak dirasakan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun