Eko mengungkapkan pula kekhawatirannya terhadap dampak El Nino. Dalam benaknya tersirat untuk turut berkontribusi dalam upaya mitigasi akan imbas kekeringan yang panjang. Ikhtiarnya mengupayakan produk-produk pupuk yang dikembangkannya dapat di perkaya mikroba-mikroba dari strain lokal, namun adaptif terhadap kondisi ekstrim.
"Dr Novik Nurhidayat, salah satu peneliti merekomendasikan dua strain yang baru dirilisnya, salah satunya yakni jenis Streptomyces yang diiisolasi dari kawah salah satu gunung berapi. Strain tersebut mampu membantu pertumbuhan tanaman di tanah berbatu miskin hara. Strain tersebut lalu diujikan pada tanaman kelapa sawit di tanah berpasir selama 3 tahun. Hal ini dilakukan untuk memastikan produknya memberikan manfaat. Hasilnya ternyata menggembirakan. Penandatangan lisensi pun akhirnya disepakati perusahaan dengan LIPI kala itu. Bahkan saat ini, kerjasama dengan BRIN merambah pada produk hortikultura yang memberikan nilai tambah pada kegiatan tumpang sari dalam industri perkebunan kelapa sawit. Melalui pemanfaatan agen biostimulan, diharapkan dapat memberikan value dari output produk yang dihasilkan". Papar Eko. (MKR)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H