Mohon tunggu...
Christo Maria Sultan Tuzagugu
Christo Maria Sultan Tuzagugu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa, hobi saya adalah menulis puisi. Dan saya adalah seorang perantauan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perguruan Tinggi dalam Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia 2045

2 Juli 2023   01:17 Diperbarui: 2 Juli 2023   01:33 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Program Praktisi Mengajar yang diselenggarakan oleh kemendikbudristek angkatan II tahun ajaran genap 2022/2023 sebanyak 10.577 praktisi menjadi pengajar di 245 perguruan tinggi yang bermitra dengan kemendikbudristek. Harapan dari program praktisi mengajar bisa menyesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja dengan ketersediaan lulusan perguruan tinggi.

Upaya ini tentu adalah salah satu langkah dalam melihat situasi dan kondisi lulusan sarjana yang tidak relevenasi dengan dunia pekerjaan. Direktur Sumber Daya Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek, M Sofwan Effendi berharap, program praktisi mengajar yang merupakan kolaborasi antara praktisi dan perguruan tinggi semakin meningkat dari tahun ke tahun kolaborasi ini akan melahirkan lulusan perguruan tinggi yang berkualitas.

Upaya pemerintah melalui kemendikbud harapnya mampu memberikan dampak pada peningkatan daya produktifitas dengan membangun keterampilan dan pengetahuan berorientasi industri dalam situasi Bonus Demografi saat ini.

Sebagai pembanding dalam pengupayaan bonus demografi, kita bisa melihat dari korea selatan dan cina. Korsel dalam kurun waktu Sembilan tahun, pada tahun 1996 korsel naik status menjadi negara berpendapatan tinggi dengan pendapatan per kapita 13.000 dollar AS. Cina memasuki bonus demografi tahun 1997 dengan pendapatan perkapita 750 dollar AS dibawah pendapatan perkapita Indonesia saat itu (1.000 dollar AS). Perlahan namun pasti, Cina mampu memanfaatkan periode bonus demografi dengan sangat baik sejak 1998 memiliki pendapatan perkapita diatas Indonesia.

Keberhasilan Cina bisa dilihat dari penciptaan industri rumah tangga yang memproduksi kompenen-kompenen peralatan elektronik sehingga mampu menciptakan lapangan pekerjaan yang sangat luas di negeri tirai bamboo. Sedangkan Korea Selatan berhasil mengarahkan industry-industri rumah tangganya untuk membuat kompenen-kompenen telepon genggam.

Jadi pemerintah Indonesia seharusnya bisa menerapkan pola yang sama seperti Cina dan Korsel dalam memanfaatkan Bonus Demografi sesuai dengan situasi keadaan masyarakat agar tidak menjadi bencana bagi Indonesia kedepan.

Hingga akhirnya relevansi lulusan sarjana dengan dunia pekerjaan adanya Link and Match Kesimpulanya adalah pengoptimalisasi dunia pendidikan Indonesia adalah kunci dalam mempersiapkan SDM yang berdaya saing sehingga relevansi  dengan lapangan pekerjaan yang ada. Selain itu kualitas SDM yang baik mampu menciptakan lapangan pekerjaan yang luas.

Christo Maria Sultan Tuzagugu

Hubungan Perguruan Tinggi PP PMKRI 2022-2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun