Mohon tunggu...
Mela Maulina
Mela Maulina Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Peran Indonesia dalam Kemerdekaan Palestina

17 Desember 2017   17:53 Diperbarui: 17 Desember 2017   18:11 8122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Mela Maulina

STKIP Purwakarta

 

Abstrak. Konflik yang terjadi antara Israel dan Palestina dimulai setelah perang dunia kedua, ketika Israel berfikir untuk mendirikan negara sendiri, kurang lebih sejak tahun 2000 SM. Namun dalam sejarah konflik antara Palestina dan Israel dimulai sejak tahun 1967 ketika itu Israel menyerang mesir, Yordania dan Syria, mereka berhasil merebut Sinai dan Jalur Gaza(Mesir),Ketika itu Israel dengan mudah untuk menghancurkan angkatan udara Palestina karena dibantu informasi dari CIA (Central Intelligence Agency) atau dapat kita sebut dengan Badan Intelijen Pusat milik USA (Amerika) dari tahun ke tahun konflik antara Israel dan Palestina masih terjadi Sampai saat ini, perdamaian antara Israel dan Palestina masih dikatakan jauh dari harapan. Terlebih lagi baru-baru ini presiden Amerika Donald trump memberikan pernyataan bahwa Yerusalem adalah ibu kota Israel, Indonesia sendiri yang masyarakatnya mayoritas beragama muslim sangat mengecam pernyataan presiden Amerika tersebut karena ditakutkan dapat memperkeruh konflik yang sekarang masih terjadi antara Israel dan Palestina. Dalam hal ini Indonesia sendiri harus memiliki peran aktif dalam kemerdekaan Palestina.

Kata Kunci.Peran Indonesia Dalam Kemerdekaan Palestina

PENDAHULUAN

     Sudah kita ketahui bahwa sampai saat ini palestina belum bisa menikmati kemerdekaan seperti negara-negara lain dikarenakan Teror yang dilakukan oleh Zionis Yahudi tiada hentinya terhadap penduduk Palestina, tahun 1800-an di tanah Eropa muncul gerakan nasional baru yang dinamakan Gerakan Zionis. Zionisme sendiri adalah sebuah gerakan yang mendukung pembentukan negara Yahudi, untuk menghindari diskriminasi dan penindasan yang dilakukan orang eropa  banyak orang Yahudi yang percaya dan yakin bahwa mereka perlu memiliki negara sendiri. Mengenai dimana negara Yahudi itu akan didirikan akhirnya diputuskan untuk membuat negara di tanah Palestina Oleh gerakan Zionis tersebut setelah terjadi perdebatan di kongres Zionis pada tahun 1897. Tetapi sultan Utsmani, sultan Abdul hamid II , tidak menerima usulan itu walaupun pendiri zionis menyodorkan uang pembayaran sebagai tebusannya.

     Mentri Luar negeri inggris Artur Balfour , mengeluarkan deklarasi untuk gerakan Zionis yang menjanjikan dukungan Inggris dalam pembentukan negara Yahudi di palestina ketika itu Inggris berhasil merebut Palestina dari kekuasaan Utsmani pada tahun 1917 .

      Palestina menjadi mandat Liga Bangsa-Bangsa pada tahun 1920 dibawah kekuasaan Inggris, penduduk Yahudi Eropa berimigrasi ke palestina atas anjuran Gerakan Zionis, Akhirnya menyebabkan kenaikan jumlah penduduk Yahudi yang tinggal di Palestina. Pada tahun 1940 inggris menyatakan bahwa mereka tidak bisa mengendalikan wilayah itu, kemudian mereka menggakhiri mandat Palestina dan meninggalkan wilayah tersebut.

     Agar terbentuknya perdamaian di Timur Tengah dan untuk mewujudkan kemerdekaan Palestina semua pihak termasuk OKI, PBB dan Indonesia diharapkan terus memainkan Perannya.

     Berdasarkan paparan di atas, maka artikel ini bertujuan untuk Mengetahui apa saja Peran Penting Indonesia Dalam Kemerdekaan Palestina. Artikel ini pula saya tujukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah " Pendidikan Bahasa Indonesia".

PEMBAHASAN

A.Terbentuknya Negara Israel

       Pada saat PBB yang baru dibentuk mengangkat permasalahan Inggris yang sudah tidak bisa lagi mengendalikan wilayah atas Palestina pada tahun 1947 sebagai masalah yang harus dicari bagaimana solusinya. Ketika itu muncul sebuah rencana yang kita kenal sebagai United Nations Partition Plan For Palestine( rencana pembagian wilayah Palestina oleh PBB), dalam rencana tersebut PBB menganjurkan pembentukan dua negara di wilayah Palestina, yaitu satu wilayah untuk orang Yahudi, yang dikenal sebagai Israel, dan satu untuk orang Arab  yaitu negara Palestina. Ketika itu Orang- orang Yahudi menerima rencana tersebut dengan suka cita  tetapi tidak dengan orang --orang Arab yang menolak ketidakadilan dari rencana PBB itu. Ketegangan kembali meningkat antara Israel dan Palestina. Pada tahun 1948 di tengah-tengah ketegangan terjadi Inggris menyatakan bahwa mereka mengakhiri mandat Palestina dan menarik diri dari negara tersebut,pada saat itu gerakan Zionis di Palestina menyatakan pembentukan negara baru yaitu Israel, terjadi penolakan negara Arab atas deklarasi gerakan Zionis itu dan menimbulkan penyerangan terhadap Israel.

     Pada tahun 1948 hasil dari perang tersebut menyebabkan semakin besarnya wilayah Israel karena sekutu negara-negara Arab kalah dalam perang, Teritorial negara Israel semakin besar dari yang semula diusulkan oleh PBB, yaitu lebih besar 50%.

B. Efektifitas PBB dan OKI dalam mencegah konflik antara Israel dan Palestina

     PBB sendiri sendiri memiliki Dewan Keamanan (DK) PBB yang merupakan suatu badan eksekutif yang di lengkapi dengan segala macam wewenang dan tanggung jawab mengambil tindakan penting demi terpeliharanya perdamaian dan keamanan dunia, atau berfungsi sebagai " Polisi Dunia". Lalu kenapa Dewan Keamanan PBB seolah diam melihat konflik antar kedua negara tersebut?

      Dilihat hingga saat ini PBB termasuk Dewan Keamanan PBB belum mampu mendamaikan konflik yang masih terjadi antara Israel dan Palestina, dalam hal ini tentunya anggota DK PBB sangat punya peran yang sangat besar dalam menanggulangi konflik tersebut. Tetapi kenyataan yang terjadi PBB seolah lebih berpihak pada Israel ketimbang membela kepentingan Palestina. Amerika serikat sebagai polisi dunia seolah bungkam dan tidak mau tahu atas apa yang terjadi di Amerika, yang menjadi ironis Amerika menjadi penyumbang dana terbesar untuk Israel, seharusnya PBB mempunyai sikap tegas terhadap Israel, tetapi kenyataannya PBB seolah tidak berani untuk ikut campur terhadap konflik yang terjadi antar kedua negara tersebut , mereka hanya mengecam atas tindakan Israel kepada Palestina. Padahal PBB memiliki tugas menjaga perdamaian dunia.

     Lalu pada saat itu Oki berdiri karena konflik Israel dan Palestina, menurut DK PBB yang dapat menyelesaikan konflik antara Israel dan Palestina adalah OKI yang mana dapat memberikan peluang untuk melakukan intervensi kemanusiaan,OKI membuat koalisi kemanusiaan internasional yang terdiri atas negara-negara yang memiliki kemampuan militer. Apa itu OKI?

     OKI adalah singkatan dari Organisasi Konferensi Islam yang merupakan organisasi internasional non militer yang didirikan di Rabat,Maroko pada tanggal 25 september 1969.Dipicu oleh pembakaran Mesjid Al-aqsha yang terletak di kota Al Quds (Jerusalem), kejadian tersebut menimbulkan reaksi keras dunia terutama dari kalangan umat Islam, pada saat itu dirasakan adanya kebutuhan yang mendesak dan menggalang kekuatan dunia untuk membebaskan Al Quds.

     Pada tanggal 22-25  september 1969 di Rabat,Maroko terselenggara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Islam yang pertama dengan panitia persiapan yang terdiri dari Iran,Malaysia,Niger,Pakistan,Somalia,Arab Saudi dan Maroko. Konferensi ini adalah titik awal pembentukan OKI.

      Oki beranggotakan 57 negara dan 37 peninjau, anggota tersebut terdiri dari komunitas muslim dan organisasi internasional, Secara garis besar tujuan pembentukan OKI untuk memajukan perdamaian dan keamanan antara dunia muslim, sedangkan secara khusus terbentuknya OKI bertujuan untuk memperkokoh solidaritas Islam diantara negara anggotanya, memperkuat kerjasama dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, dan teknologi.

       Peranan OKI dalam pengembangan sosial-budaya OKI telah membentuk badan-badan subsider yang meliputi masalah pendidikan, ilmu pengetahuan,teknologi,hukum dan kebudayaan yang tugasnya hampir menyerupai PBB. OKI awalnya lebih banyak menekankan pada masalah politik, terutama masalah Palestina dalam perkembangannya OKI mulai menjadi organisasi internasional yang menjadi wadah kerjasama di berbagai bidang.

       Berdasarkan Konferensi Tingkat Menteri (KTM) III OKI bulan Febuari 1972 sebaiknya OKI sebagai forum sosial dan budaya yang mengadopsi piagam organisasi yang berisi tujuan OKI secara lebih lengkap diantaranya memberi dukungan kepada rakyat Palestina dalam memperjuangkan haknya dan kebebasan mendiami daerahnya. Kemudian, membantu perjuangan pembentukan negara palestina yang merdeka dan berdaulat.

        Pada tanggal 14 maret 2008 adanya KTT ke- 14,Presiden RI menyampaikan dalam pidatonya,menyampaikan potensi kapasitas negara-negara anggota OKI dapat diberdayakan dalam memainkan perannya dalam memelihara perdamaian dan keamanan dunia, OKI harus berperan dalam pemberantasan kemiskinan dan percepatan pembangunan, karena itu merupakan salah satu yang harus dilakukan OKI sebagai forum budaya-sosial.

        OKI mempunyai peran dan langkah dalam menangani kasus Suriah, Ketika itu upaya dunia untuk mengakhiri dari krisis Suriah belum usai mengingat semakin banyak korban jiwa akibat kekerasan yang dilakukan oleh seterunya. Dalam hal ini OKI mengambil inisiatif untuk ikut serta menjadi bagian dari upaya mencari solusi demi mengkahiri konflik tersebut. Sebagai langkah nyata OKI awalnya berencana menggelar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) khusus untuk membahas konflik yang terjadi di Suriah.KTT OKI berlangsung di Mekkah, mengusung sejumlah agenda diantaranya mencari solusi mengenai Suriah. Pada saat KTT di jeddah, Arab Saudi sekjen OKI menyebut inisiatif pertemuan yang di gagas Raja Abdullah pertanda sebuah keoptimisan untuk mengakhiri perpecahan dan untuk mempromosikan perdamaian serta menjauhkan pemicu dendam dan konflik. Kemudian Menteri Luar Negeri dari negara-negara anggota OKI mulai mempertimbangkan untuk menangguhkan keanggotaan Suriah, namun demikian penangguhan tersebut harus didukung minimal oleh 2/3 dari 57 negara anggota OKI, sejumlah diplomat dari negara anggota OKI  mulai menyusun proposal proposal dalam pertemuan tambahan.

        Proposal yang diutarakan langsung oleh Menteri Luar Negeri Iran di tolak pihak Iran, karena mengganggap penangguhan tidak menunjukkan adanya kemajuan OKI. Penangguhan tersebut dianggap sama dengan menghapus isu Suriah. Iran juga mendesak seluruh anggota OKI agar menyatukan pendapat guna membahas stabilitas dan keamanan di wiliyah Timur Tengah. Pada saat bersamaan Arab Saudi justru menyuarakan dukungan terhadap oposisi Suriah yang berperang untuk menggulingkan kekuasaan presiden Bashar al Assad.

         KTT Organisasi kerja sama Islam OKI ke-4 di Mekkah, secara resmi membekukan keanggotaan Suriah di OKI. Sebelumnya KTT ini digelar untuk merespon beberapa isu utama yang dihadapi umat islam yang ada di Suriah, Palestina, dan etnis Rohingya di Myanmar.

          Indonesia menekankan pada KTT, para Kepala Negara/ Pemerintahan juga meminta DK PBB untuk cepat mengambil tindakan agar dapat segera menghentikan kekerasan yang terjadi.

          Namun sampai saat ini upaya- upaya yang telah di lakukan masih belum bisa meredam konflik tersebut, dan hingga hari ini kekerasan mematikan masih terjadi di Suriah, Palestina dan Wilayah Timur Tengah.

C. Peran Indonesia Dalam Kemerdekaan Palestina

         Indonesia sebagai negara yang penduduk muslim terbanyak di dunia melihat saudara di palestina sedang kesulitan, apakah harus berdiam diri saja? Dalam hal ini Indonesia sendiri harus punya peran aktif dalam memerdekakan penduduk Palestina. Indonesia di harapkan memainkan peran strategisnya, karena jantung diplomasi Indonesia di luar negeri adalah Kemerdekaan Palestina.

        Indonesia selama ini sudah konsisten mempromosikan Palestina di forum-forum internasional agar mendapat pengakuan sebagai negara yang merdeka, ini merupakan dukungan indonesia untuk kemerdekaan Palestina.

        Dalam konteks Indonesia menjadi mediator dalam kedua strategi cenderung sulit dilakukan. Yang pertama, dalam penyelesaian konflik intra Palestina bisa dipandang sebagai intervensi atas urusan demostik otoritas Palesina. Kedua, tekanan Indonesia akan menjadi tidak efektif mengingat ketiadaan saluran langsung antara Indonesia-Israel. Dalam Konteks ini Peran maksimum yang bisa di lakukan Indonesia adalah menggalang kekuatan penengah untuk perdamaian, baik dalam strategi pertama maupun kedua.

        Indonesia juga dapat berperan sebagai lem perekat untuk para mediator untuk lebih bersikap kritis dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi di Timur Tengah terutama di Palestina.

        Selain hal yang di atas Indonesia dapat melakukan beberapa upaya yaitu Indonesia dapat menularkan pengalaman dalam mewujudkan kemerdekaan dengan perjuangan senjata sekaligus dengan perjuangan diplomasi melalui forum internasional saat indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada saat itu belanda belum mengakuinya, sehingga Belanda terus melancarkan serangan dengan agresi militer. Indonesia yang di wakili oleh Jendral Sudirman dan 12 prajuritnya melakukan perang geriliya, itulah yang memperkuat diplomasi Indonesia di forum PBB yang mendesak Belanda, ketika itu membuat Belanda menyerah dan mengakui kemerdekaan Indonesia secara penuh.

       Indonesia dalam deklarasi jakarta mencantumkan salah satu poin yaitu mendorong para pemimpin OKI untuk memobilisasi upaya yang lebih luas dukungan atas Palestina di forum internasional. Indonesia juga dapat mengarahkan dukungan ini kepada upaya peningkatan status Palestina menjadi negara anggota penuh PBB.

        Indonesia menyerukan reformasi di Dewan Keamanan PBB sebagai cara agar PBB mampu memerdekakan Palestina. Hak veto yang dimiliki oleh anggota tetap DK PBB seperti Amerika telah menjadi sandungan utama bagi PBB untuk bisa membantu Palestina tetapi jika di lihat dari struktur yang ada, Amerika memiliki Veto dimana apa pun usulan mengenai yang merugikan Israel pasti akan diveto oleh Amerika, jadi kita sudah harus mereformasi DK PBB.

        Selain dalam bentuk pembahasan dengan berbagai forum, Indonesia juga turut memberikan bantuan secara nyata melalui bantuan lapangan seperti rumah sakit, sekolah dan bantuan lainnya.

KESIMPULAN

     Sudah kita ketahui bahwa sampai sat ini Palestina belum bisa merasakan kemerdekaan seperti negara yang lain, sampai sekarang masih terjadi agresi militer yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina dalam hal ini sudah seyogianya semua pihak ikut serta dalam mengupayakan kemerdekaan Palestina dengan berbagai macam cara. Termasuk Indonesia sudah seharusnya mengupayakan kemerdekaan palestina sebagai saudara semuslim, dalam konteks tersebut Indonesia sudah melakukan berbagai macam cara dan upaya untuk membantu kemerdekaan Palestina dalam forum-forum internasional yang terus mempromosikan untuk kemerdekaan palestina, tidak hanya itu Indonesia juga turut memberikan bantuan nyata untuk Palestina seperti Rumah sakit,sekolah, dan bantuan lainnya, selain Indonesia sudah seharusnya semua negara ikut membantu dalam menghentikan Konflik yang terjadi antar dua negara tersebut, terutama dalam hal kemerdekaan penduduk Palestina, tidak menutup kemungkinan PBB sebagai Organisasi didunia termasuk didalamnya Dewan Keamanan yang bertugas memelihara perdamaian dan keaman dunia,lalu OKI sebagai Organisasi Konferensi Islam yang di bentuk untuk kepentingan Palestina sudah seharusnya ikut mengupayakan, menjadi mediator agar konflik antara Israel dan Palestina bisa diredamkan, dan tidak ada lagi korban yang berjatuhan akibat dari perang dan konflik tersebut.

DAFTAR PUSTAKA: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 dan 8

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun