Mohon tunggu...
Meitsnanisa
Meitsnanisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Surakarta

Mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Analisis Faktor dan Dampak Perceraian: Studi Kasus Kabupaten Wonogiri

6 Maret 2024   23:08 Diperbarui: 6 Maret 2024   23:12 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Menurut Undang-Undang Perkawinan No. 1 Tahun 1974 adalah ikatan lahir batin antara seorang pria demgan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. 

Sedangkan menurut Kompilasi Hukum Islam tujuan membentuk sebuah rumah tangga yaitu untuk membentuk keluarga yang sakinah, mawadah, warahmah. Pada tahun 2010 perceraian di Kabupaten Wonogiri meningkat mencapai 30%. Hal itu terjadi karena banyak faktor-faktor yang menyebabkan pasangan suami istri mengajukan perceraian di Pengadilan Agama Wonogiri.

Adapun Faktor-faktor Penyebab Perceraian ;

1. Kemudahan dalam proses pengajuan cerai di pengadilan

Pengadilan agama memberikan layanan sidang di daerah atau dikenal dengan istilah sidang keliling, sehingga memudahkan masyarakat di daerah untuk mengajukan gugatnya ke pengadilan dalam perkara perceraian.

2. Pernikahan dibawah umur

Pasangan dibawah umur ini biasanya labil dalam menjalani kehidupan ekonomi, menjalar kepada masalah ekonomi keluarga, orang cenderung ke arah konsumtif, produktifitas untuk konsumtif bertambah, pola berpikirnya labil, apalagi masalah pemahaman dan pengamalan agama cenderung sangat rendah sekali. Sehingga mempengaruhi pola pemikirannya dalam membangun keluarga.

3. Rendahnya tanggung jawab keluarga dan faktor lingkungan

Rendahnya spiritualitas antara pasangan suami atau istri bisa menjadi faktor terjadinya perceraian. Mental yang ciut sehingga mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitar apalagi ditambah dengan media sosial yang begitu marak mencontohkan gonta-ganti pasangan. Selain itu, lingkungan yang kurang mendukung seperti adanya pergaulan bebas, Pendidikan yang rendah yang berujung pada kesulitan ekonomi turut menjadi faktor utama terjadinya perceraian.

4. Tradisi Boro di Kabupaten Wonogiri

Boro adalah merantau ke kota besar yang berakibat banyaknya rumah-rumah besar yang hanya di huni oleh perempuan dan anak kecil. Sedangkan para suami berada di luar kota untuk mencari nafkah.

Perceraian adalah hal buruk yang tentunya harus dihindari dalam suatu rumah tangga, karena akibat perceraian tidak hanya akan dirasakan oleh pasangan suami istri, namun juga oleh orang-orang di sekitar mereka. Dalam sebuah rumah tangga pasti pernah mengalami pertengkaran dan perselisihan dengan pasangan. 

Perselisihan merupakan hal yang biasa terjadi pada suami istri, akan tetapi pertengkaran dan perselisihan bukan merupakan alasan untuk bercerai. Bagaimanapun perceraian akan menimbulkan beberapa dampak tidak baik terhadap hubungan mantan suami istri, keluarga kedua belah pihak maupun terhadap anak-anak, di antara akibat-akibat/dampak perceraian adalah :

  1. Anak menjadi korban

Perceraian membawa pengaruh yang begitu besar terhadap tumbuh kembang anak. Anak yang awalnya tidak tau apa-apa harus menelan pil pahit akibat kebodohan orang tuanya. Mental dan jiwa anak bisa terganggu, apalagi jika perceraian itu diawali karena pertengkaran yang hebat.

  1. Timbulnya perselisihan dan permusuhan

            Ada pepatah yang mengatakan mantan itu harus dibuang, demikian juga akibat dari perceraian salah satunya adalah jalinan silaturahmi yang terputus. Awalnya dua keluaga bisa baik-baik saja tapi karena adanya ketegangan antara pasangan suami istri dua keluarga besar yang lain pun ikut mendapatkan keburukan nya.

  1. Timbulnya rasa benci pada diri anak

Anak bisa saja membenci orang tua, dan hal ini tidak jarang terjadi pada keluarga yang bercerai. Kebencian seorang anak terhadap orang tua bisa menimbulkan akibat lain, salah satunya adalah kelainan seksual. Misalnya, seorang anak perempuan membenci ayahnya yang telah menceraikan si ibu. Anak tersebut bisa saja membenci kaum pria dan kemudian beralih menyukai sesama jenis. Karena menurut anak perempuan ayah adalah cinta pertama bagi dirinya.

  1. Stress

Perceraian membuat seseorang yang awalnya mempunyai pasangan menjadikannya sendirian atau istilahnya kesepian. Hal itu bisa berdampak pasa psikis seseorang. Biasanya setiap melakukan sesuatu ada temannya setelah bercerita mau nggak mau harus sendiri dalam melakukan sesuatu. Akibatnya, seseorang bisa sering melamun yang berujung pada stress .

  1. Pengalaman Traumatis Pada Salah Satu Pasangan dan Anak-Anak

Perceraian suami istri terkadang menimbulkan trauma bagi pasangan itu sendiri. Kegagalan rumah tangga menjadi kenangan buruk dan kadang menghambat seseorang untuk kembali menikah dengan orang lain. Trauma perceraian tidak hanya menghinggapi perasaan suami istri yang baru saja berpisah, tapi juga berimbas pada anak. Trauma yang terjadi pada anak bisa berupa timbulnya ketakutan untuk menikah atau takut menerima orang tua tiri yang baru.

Menurut kelompok kami ada beberapa hal yang harus dilakukan agar suatu perceraian tersebut tidak marak terjadi, antara lain ; Menjaga komunikasi yang baik dengan pasangan, Menghargai pasangan dan memperlakukannya dengan baik, Menghindari tindakan kekerasan, Menghindari sikap egois, Memperbaiki kesalahan dengan jujur dan tulus

.

PENULIS :

  1. Yazid Wijdan
  2. Miqdad Jabbar
  3. Nabil Zaidan
  4. Risky Chusnul
  5. Meitsnanisa Khoiri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun