Mohon tunggu...
Meita Eryanti
Meita Eryanti Mohon Tunggu... Freelancer - Penjual buku di IG @bukumee

Apoteker yang beralih pekerjaan menjadi penjual buku. Suka membicarakan tentang buku-buku, obat-obatan, dan kadang-kadang suka bergosip.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

"For One More Time", Kisah tentang Kasih Sayang Abadi Seorang Ibu

23 Desember 2019   08:28 Diperbarui: 23 Desember 2019   08:32 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku For One More Time karya Mitch Albom (dokumentasi pribadi)

For One More Day ini adalah buku keempat karya Mitch Albom yang aku baca setelah Tuesday with Morie, The Five People You Meet in Heaven, dan Have a Little Faith. For One More Day adalah kisah tentang seorang ibu dan anak laki-lakinya, kasih sayang abadi seorang ibu, dan pertanyaan berikut ini: Apa yang akan kaulakukan seandainya kau diberi satu hari lagi bersama orang yang kausayangi, yang telah tiada?

Seorang mantan atlet bisbol, Charles Benetto, mendapati hidup yang sulit setelah ibunya meninggal. Dia mulai kesulitan keuangan, meninggalkan keluarganya, dan yang paling membuatnya hancur adalah putrinya yang menikah tanpa menghubunginya. Charles merasa terbuang dan berniat untuk mengakhiri hidupnya.

Pada suatu hari, dia berpamitan pada mantan istrinya untuk pergi. Dia berencana bunuh diri di rumah ibunya, di Pepperville Beach. Dalam perjalanan ke sana Charles mengalami sebuah kecelakaan hebat.

Ajaibnya, meskipun terpelanting sedemikian rupa, Charles masih hidup. Dia bisa memaksakan langkahnya ke rumah ibunya dan menemukan ibunya di sana memanggil namanya. Ibunya yang sudah meninggal bertahun-tahun yang lalu.

Buku ini mengingatkanku pada The Five People You Meet in Heaven, karya Mitch Albom yang tadi aku sebutkan, sebuah cerita tentang seseorang yang bertemu dengan orang-orang yang pernah bersinggungan dengan hidupnya di afterlife.

Jadi apakah Charles sudah sampai di dunia lain ketika dia melihat ibunya di Pepperville Beach? Sepertinya tidak, tapi saat itu sepertinya dia sudah tidak berada di dunia ini. Di halaman 179, Ibu Charles berkata pada Charles, "lebih mudah berbicara dengan orang yang sudah meninggal saat waktumu semakin dekat."

Kisah ini dituturkan oleh Charles Benetto sendiri (kecuali bagian epilognya yang dituturkan oleh Maria, putri Charles). Kalimat pertamanya berbunyi, "Biar kutebak. Kau ingin tahu kenapa aku mencoba bunuh diri."

Dan sejak kalimat pertama itu, aku terus menyusuri kalimat demi kalimat dalam novel ini dan menggabungkan informasi-informasi yang aku dapatkan layaknya aku sedang bermain puzzle.

Tentu aku bertanya-tanya mengapa Charles ingin bunuh diri. Namun hal yang lebih penting untuk dikuak adalah: bagaimana ibunya meninggal? Mengapa dia tidak ada di rumah ibunya? Kebohongan apa yang sudah diutarakannya?

Saat membaca halaman-halaman awal, kupikir ini adalah kisah seorang anak laki-laki manja yang hidupnya sangat bergantung pada ibunya.

Apakah seharusnya ibunya memberikan sebuah pelajaran berharga pada Charles sehingga dia tidak mengalami kesulitan saat ditinggal oleh ibunya? Inikah yang akan terjadi di satu hari tambahan itu?

Pada akhirnya aku salah. Melalui alur cerita yang maju mundur dan sisipan dokumen-dokumen milik Charles, aku tahu ini adalah cerita tentang bagaimana Charles berusaha untuk melepas amarah dan rasa bersalah dengan bunuh diri.

Dari bab yang berjudul "Saat-saat Ketika Ibu Membelaku" dan "Saat-saat Ketika Aku Tidak Membela Ibu", kita tahu bagaimana Charles bukanlah anak yang bergantung pada ibunya. Dia pernah membuat pilihan-pilihan yang membuat ibunya sedih tapi ibunya selalu berusaha selalu ada untuknya.

Ibu Charles sadar bahwa ketika seorang anak beranjak dewasa, dia akan berusaha menjauh dari ibunya. Mungkin seharusnya ibu Charles belajar ilmu parenting modern sehingga dia bisa mencoba banyak cara untuk berkomunikasi dengan Charles. Baiklah, aku sok tahu. Bagaimanapun, naluri ibu pada anaknyalah yang memungkinkan adanya one more day.

Tidak harus anak laki-laki. Aku, sebagai anak perempuan, sering kali merasa aku tahu apa yang baik untuk hidupku. Ibuku, sebaiknya tidak ikut campur.

Namun aku sadar, sejauh apapun aku melangkah, tempat kembaliku adalah di rumah itu. Tempat aku akan menemukan ibuku yang sedang menonton TV sambil memakan camilannya atau ibuku yang sedang berbaring di kasurnya sambil memainkan ponselnya.

Membaca novel ini tidak saja menempatkanku pada situasi Charles yang rumit. Aku juga berusaha untuk memahami apa yang dilakukan oleh Ibu Charles.

Bagaimana dia membesarkan 2 orang anak seorang diri dengan segala stigma yang melekat pada dirinya. Bagaimana dia melalui hari-hari beratnya ketika ditinggal oleh suaminya, melakukan semua pekerjaan supaya anak-anaknya bisa hidup layak, dan bagaimana dia mengelola dirinya dalam menghadapi anaknya.

Sebetulnya ketika aku membaca cerita ini, aku merasa bahwa ayah Charles adalah penyebab semua masalah yang dialami oleh Charles dan ibunya. Andai dia tidak berselingkuh, andai dia tidak memaksakan bisbol pada Charles, dan andai dia bisa lebih menjaga keluarganya.

Namun seperti kata ibu Charles, Charles bukan harus memaafkan ayahnya. Dia, harus memaafkan dirinya sendiri untuk bisa hidup dengan baik dan memperbaiki semuanya.

Data Buku:

Judul: For One More Day (Satu Hari Bersamamu)

Penulis: Mitch Albom

Penerjemah ke Bahasa Indonesia: Olivia Gerungan

Penerbit edisi bahasa Indonesia: Gramedia Pustaka Utama

Tahun terbit edisi bahasa Indonesia: 2007 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun