Ada banyak tokoh di dalam novel ini. Orang-orang ITC, para mahasiswa paska sarjana, dan orang-orang abad ke 13. Jadi, waspadalah saat membacanya. Hahaha. Walaupun begitu, setiap orang memiliki karakternya sendiri-sendiri. Kalau aku yang baca sih, enggak kebingungan.
Dengan banyaknya referensi yang penulis tuliskan di halaman terakhir buku ini, aku merasa diyakinkan bahwa memang seperti di cerita ini yang terjadi di Prancis abad ke 13. Dan yang pasti, aku merasa diyakinkan bahwa mesin waktu bukanlah omong kosong. Tapi apa yah?
Maksudku, segenting apa sehingga kita perlu mengunjungi masa lalu? Memang sih, tujuan dari sejarah adalah untuk menjelaskan apa yang terjadi di sini hari ini. Seperti di drama Korea Legend of the Blue Sea, Joon Jae mengorek-ngorek keterangan tentang Dam Ryeong sehingga dia tahu apa penyebab hal-hal yang terjadi di hidupnya.
Tapi gimana yah?
Ada satu hal menarik yang aku tangkap dari buku Timeline ini. Ini menjawab pertanyaan mengapa orang-orang kaya yang suka berbisnis berinvestasi untuk menemukan mesin waktu. Dalam novel ini, Doniger, pemilik ITC, mengatakan, "di abad lain, manusia ingin diselamatkan, dibebaskan atau dididik. Tapi abad ini, manusia ingin dihibur. Wisata masa lalu akan menjadi hiburan yang luar biasa."
Aku jadi agak ngeri dengan para pengusaha ini.
Data Buku
Judul: Timeline (Mesin Waktu)
Penulis: Michael Crichton
Edisi bahasa Indonesia diterbitkan oleh PT. Gramedia Pustaka Utama
Tahun 2000