Mohon tunggu...
Meita Eryanti
Meita Eryanti Mohon Tunggu... Freelancer - Penjual buku di IG @bukumee

Apoteker yang beralih pekerjaan menjadi penjual buku. Suka membicarakan tentang buku-buku, obat-obatan, dan kadang-kadang suka bergosip.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Upaya McD Indonesia Kurangi Sampah Plastik dengan Kebijakan 'Tanpa Sedotan'

1 Juli 2019   11:54 Diperbarui: 1 Juli 2019   12:08 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Buat kamu," jawab suamiku. "Itu emang mau kamu jilatin sampai mana?"

Aku segera mengeluarkan sedotan stainless steel yang selalu ada dalam tasku.

***

Jadi setelah aku browsing di internet dan membaca artikel dari republika.com, sejak 12 November 2018 lalu, McD Indonesia memutuskan untuk menghilangkan dispenser sedotan plastik. Pelanggan tidak akan mendapat sedotan plastik kalau jajan di restoran ini. (Dan aku baru tahu! Aku udah lama banget nggak jajan di McD, berarti ya?)

Beberapa hari lalu, seorang teman di Facebook membagikan sebuah infografis tentang sampah plastik di Indonesia. Menurut infografis tersebut, Indonesia adalah negara ke 2 penghasil sampah plastik terbanyak di dunia. Setiap tahun sekitar 1,29 juta metrik ton sampah plastik berujung ke lautan. Dan untuk mengurangi angka tersebut, restoran cepat saji McD ini tidak menyediakan sedotan plastik.

Terlihat sepele memang, tapi menurut artikel di republika.com, langkah ini bisa mengurangi produksi sampah harian sebanyak 30%. Walaupun aku punya pertanyaan yang sama dengan suamiku: mengapa restoran ini masih menyediakan gelas plastik dan tempat saos yang terbuat dari plastik?

Kemarin itu, kami datang dan minum di tempat. Bukan dibawa pulang. Bila memang mau mengurangi sampah plastik, mengapa tidak sekalian menyajikan makanan dan minuman dalam kemasan yang bisa digunakan kembali? Agak nanggung gitu kalau hanya meniadakan sedotan plastik.

Lah, kalau kayak gitu nanti McD harus menganggarkan pengeluaran lebih untuk membeli peralatan makan dan menyewa tukang cuci donk...

Ya ini sih tergantung dari seberapa besar komitmen McD untuk benar-benar mengurangi sampah.

Aku pernah datang ke sebuah restoran cepat saji yang dalam menunya lebih banyak menyediakan roti. Restoran ini tidak setahuku tidak woro-woro mau mengurangi sampah plastik atau bagaimana. Namun untuk pelanggan yang makan di tempat, dia menyajikan rotinya dalam piring keramik dan menyajikan minumannya dalam gelas kaca. Kasir restoran ini biasanya bertanya apakah pelanggan mau menggunakan sedotan plastik atau tidak. Bila tidak, dia tidak akan memberikan sedotan plastik itu.

Walau bagaimanapun, aku tetap mengapresiasi langkah dari McD ini. Permasalahan sampah tidak bisa diatasi dengan sekadar mengedukasi masyarakat tanpa campur tangan dari pengusaha macam McD ini. Percuma bila masyarakat dikampanyekan tentang sampah plastik tapi restoran tidak memiliki kebijakan yang yang mendukung kampanye ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun