Mohon tunggu...
Meita Eryanti
Meita Eryanti Mohon Tunggu... Freelancer - Penjual buku di IG @bukumee

Apoteker yang beralih pekerjaan menjadi penjual buku. Suka membicarakan tentang buku-buku, obat-obatan, dan kadang-kadang suka bergosip.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Resolusi Tahun Depan

26 Desember 2018   07:41 Diperbarui: 26 Desember 2018   08:11 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Resolusi gue tahun depan adalah menikah," kata Dona sambil melipat tangannya di atas meja.

"Emang pacar lo mau ngelamar?" tanya Agnes tanpa menolehkan kepalanya.

Agnes masih sibuk dengan laporan sediaan narkotika dan psikotropika yang harus diserahkan pada kepala departemen farmasi sebelum pukul 4 sore ini. Tiba-tiba ada sebuah tangan yang menghalangi pandangannya pada layar komputer. Di tangan itu, di jari manisnya, terdapat sebuah cincin emas bermata berlian kecil namun berkilauan. Agnes menolehkan kepala melihat pemilik tangan itu yang tersenyum padanya.

"Semalem, Thomas datang ke rumah. Di depan mama sama papa, dia masang cincin ini," terang Dona sambil menangkupkan tangannya dan menempelkannya di pipi kanannya.

"Wah, selamat ya," kata Agnes datar.

Mata Agnes kembali fokus pada layar komputer. Tangan kanannya memainkan tetikus dengan lincah. Tangan kirinya sekali-sekali menekan tombol yang ada di keyboard.

"Gitu doank tanggepannya?" tanya Dona dengan ketus kembali duduk di tempatnya. Dia memonyongkan bibirnya.

"Kalau lo mau gue tanggepinnya serius, tunggu setengah jam lagi, ya," kata Agnes. "Gue harus ngirim laporan dulu ke Ibu Tiri."

Dona beringsut kembali ke mejanya. Sedangkan Agnes menarik nafasnya dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan ketika Dona pergi. Sejenak dia terdiam. Matanya menatap layar komputer namun pikirannya berkelana ke hari itu.

Pagi itu, semua berjalan seperti biasanya. Agnes bangun pukul 5 pagi dengan tenang dan bersiap untuk bekerja. Saat dia mengambil ponselnya untuk dimasukkan dalam tas pada pukul 7, ponsel itu berbunyi. Ada pesan dari Candra. Cepat-cepat Agnes membuka pesannya.

Biasanya, Candra memang suka mengirim pesan tentang hal-hal remeh. Namun, sudah beberapa hari belakangan ini Candra tidak mengirimi pesan apapun pada Agnes. Agnes mencoba untuk mengiriminya pesan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun