Aku kemudian bangkit berdiri dan menuju wastafel yang terletak di depan counter keluarnya makanan yang akan disajikan di meja tamu. Belum ada makanan lain yang keluar dari situ. Dua orang karyawan berdiri di depan counter itu sambil bercakap-cakap. Nampaknya, mereka sedang menunggu makanan yang telah selesai disiapkan oleh orang yang memasak di dalamnya.
Saat suamiku selesai mencuci tangan, aku masih belum menyentuh makanannya karena masih berharap ada menu yang lain.
"Kayaknya udah gak ada menu lain deh, tuh yang punya sedan item udah mulai makan. Tadi aku liat yang di mejanya sama sama kita," kata suamiku sambil duduk.
Pengguna sedan hitam yang kami lihat di awal tadi, duduk selang satu meja dengan kami. Bila kami berjalan menuju wastafel, kami melewati meja mereka.
Di counter kasir, aku melihat daftar menu. Aku kemudian mengambilnya dan membacanya.
"Sebenernya banyak lho menunya," gumamku.
Suamiku menjulurkan lehernya untuk ikut membaca daftar menu yang aku pegang. Ketika ada seorang karyawan yang melintas di dekat kami, suamiku memanggilnya.
"Teh, ini menunya yang siap cuma ini?" tanyanya.
"Ada yang mau dipesan?" tanya karyawan itu balik. "Nanti akan saya tanyakan ke dapur."
"Bakwan jagung ada?" tanya suamiku membaca daftar menu.
Karyawan tersebut kemudian permisi. Tak berapa lama dia kembali dan berkata kalau bakwan jagungnya belum ada. Kami mengurungkan niat untuk bertanya lebih jauh. Ini masih pukul 7 pagi. Tidak banyak yang bisa kami harapkan. Kami menyantap yang telah dihidangkan di meja kami.