Mohon tunggu...
Meita Eryanti
Meita Eryanti Mohon Tunggu... Freelancer - Penjual buku di IG @bukumee

Apoteker yang beralih pekerjaan menjadi penjual buku. Suka membicarakan tentang buku-buku, obat-obatan, dan kadang-kadang suka bergosip.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Rendah Hati dalam Memberi Pengetahuan

11 Agustus 2017   10:37 Diperbarui: 12 Agustus 2017   14:01 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa waktu lalu, aku sempat menulis tentang rendah hati dalam menerima pengetahuan. Kali ini, aku ingin menceritakan tentang berendah hati dalam memberi pengetahuan.

"Teh, liat deh," kata tunanganku sambil menyodorkan ponselnya yang berisi percakapan dengan seseorang padaku saat kami sedang mengurus souvenir pernikahan kami. "Dia minta testimonial bukunya tapi pas aku minta baca bukunya dulu sama dia gak dikasih. Dia cuma ngasih kata-kata ini doank?"

"Lah?" komentarku. "Aneh banget..."

"Gimana donk? Aku gak ngerti lagi ini apaan..." katanya lagi. "Gimana ceritanya aku ngasih testimoni tapi aku gak tau isi bukunya?"

"Ya ngarang..." jawabku. "Udah sih pusing-pusing amat. Kalo dia gak ngasih liat bukunya ya udah kamu jangan mau kasih testimoni."

"Iya juga sih," katanya. "Tapi kenapa ya dia gak mau kasih liat isi bukunya?"

"Takut nanti kamu sebar-sebarin kali," jawabku asal. "Trus ntar jadi gak ada yang beli buku dia deh soalnya orang-orang udah baca buku dia dari draft yang kamu sebar."

"Ya Allah, masak segitunya?" tanyanya.

"Ya gak tau..." jawabku. "Itu mah kemungkinan doank, alasan sebenarnya ya kamu tanya temenmu itu."

Kami lalu melupakan masalah buku itu dan fokus pada souvenir yang sedang kami kerjakan.

Beberapa hari kemudian, aku membaca komik strip di laman facebook seorang komikus. Dalam komik strip itu ceritanya dia sedang mengobrol dengan istrinya tentang komik terbarunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun