Dan benar saja pasien hari itu mencapai 50 orang pada shift pagi. Mulai dari perawat yang mengurusi pendaftaran pasien, dokter hingga apotekernya (tentu saja) mengomel.
“Pasiennya banyak yah?” tanya dokternya. “Saya pusing ih.”
“Iya. Udah sampe 50 ini pasiennya.” Kata yang di pendaftaran.
“Udah kubilang… kalian itu kalau mau kerja mandi sih….” Teriakku. “Gile pasien dari tadi gak abis-abis.”
Sorenya, aku datang terlambat. Ketika aku datang, pasien masih mengantri menunggu diperiksa oleh dokter dan dokter sedang beristirahat. Ketika aku masuk ruang farmasi, si dokter lalu menghampiriku.
“Eh Meta, hari sabtu pasien banyak gak?” tanya dokter itu.
“Banget…. Selesai gak tau jam 12 lewat kayaknya. Wong tak tinggal pulang jam 12.15 itu.” Jawabku.
“Itu banyak! Yang jaga padahal si dokter gempal yang kamu sanjung-sanjung wangi itu.” Bentaknya. “Gak ada urusannya mandi sama pasien banyak.”
“Eh, hari sabtu yang jaga bukan dokter gempal. Hari sabtu yang jaga dokter pengganti.” sanggahku.
“Terus maksud kamu dokternya gak mandi dulu sebelum kesini?” tanyanya.
“Siapa yang tau. Jadwal buka jam 8 aja dia datengnya jam 9.30 lewat. Siapa yang tau dia mandi apa enggak. Siapa tau dia bangun tidur langsung kesini.” Jawabku.