Kemudian foto hasil drone diolah lagi untuk menghasilkan keseluruhan gambar secara presisi. Namun, salah satu tantangan lain yaitu sulitnya akses signal dalam proses pengolahan yang sangat terbantu dari kerjasama pihak desa dengan menyediakan WiFi secara gratis dibeberapa titik bagi mahasiswa KKN untuk mempermudah keberjalanan program kerja, mengingat basic dari desa yang masih tergolong susah signal.
Dalam melakukan program kerja, bidang sosial memiliki tugas untuk memperolah data numerik warga desa Paranggupito, Wonogiri. Dengan menggunakan system kerjasama bersama warga desa yang disebut sebagai enumerator atau pengambil data sensus.Â
Dimana enumerator dipilih berdasarkan perekrutan yang dilakukan mahasiswa bersama perangkat desa melalui FGD Lokakarya dengan tujuan agar lebih mudah melakukan kegiatan sensus sesuai dengan wilayah enumerator masing-masing.
Selanjutnya sensus dilakukan dengan menggunakan aplikasi MERDESA yang sudah disesuaikan dengan hasil titik koordinat tim spasial melalui citra drone, dengan menghasilkan data kependudukan yang lebih up to date.Â
Kepala Desa (Kades) atau biasa dipanggil Pak Polo Paranggupito, Dwi Handoko, mengungkapkan bahwa KKN DDP ini sangatlah berbeda dan menjadi ajang untuk mengimplementasikan ilmu secara langsung ke masyarakat serta menghasilkan data yang bersifat jangka panjang untuk desa.Â
Pengerahan yang dilakukan oleh Bapak Kepala Desa bahkan sangatlah baik. "Saya menghimbau kepada seluruh perangkat desa untuk mengabarkan bahwa akan ada sensus yang dilakukan mahasiswa KKN, sehingga sudah harus menyiapkan kartu keluarga, ktp, akte bahkan sertifikat tanah," ujar beliau.
Sambutan terbuka dan hangat selalu dirasakan oleh mahasiswa KKN, sebagaimana dalam melakukan proses sensus, seluruh warga sangat supportif dan mengikuti arahan dari perangkat desa.Â
Menurut Risga Daffa selaku Ketua KKN yang juga termasuk tim sosial, mengungkapkan bahwa hal tersebut sangat membantu keberjalanan sensus. "Saat melakukan sensus, warga sudah menyiapkan berkas-berkas yang diperintahkan oleh bapak Kepala Desa, sehingga kami merasa sangat terbantu serta keramahan warga Paranggupito yang sangat baik, bahkan keramahan warganya mungkin sudah jarang ditemukan di perkotaan," ujar Risga.
"Pengolahan data sensus terus dilakukan hingga menghasilkan luaran berupa gabungan hasil data spasial dan sosial yaitu buku monografi dan besar harapan kami dengan hasil data presisi ini berguna untuk desa Paranggupito," tambahnya.
Selain program kerja tentunya keindahan Desa Wisata Paranggupito sangat sulit untuk dilewatkan, desa dengan segudang kebudayaan berhasil membuat para mahasiswa KKN menemukan keluarga baru.Â
Dalam perjalanan pelaksaan program kerja, mahasiswa KKN juga ikut serta dalam kegiatan kebudayaan seperti 'Rasulan' yaitu kegiatan bersih desa atas tradisi sebagai perwujudan rasa syukur kepada Tuhan yang dilakukan satu tahun sekali.