CANGKANG TELUR DAN DAUN SUJI SEBAGAI MEDIA PEMBUATAN KLEPON
Klepon atau kelepon adalah sejenis makanan tradisional atau kue tradisional Indonesia yang termasuk ke dalam kelompok jajanan pasar, Kue klepon diperkenal oleh imigran indonesia kepada masyarakat belanda sejak tahun 1950-an Kue ini sangat terkenal khususnya di daerah jawa. Di daerah sumatera klepon lebih dikenal dengan sebutan onde-onde. Klepon sudah menjadi jajanan populer yang dapat dijumpai di pasar tradisional maupun toko kue. Klepon memiliki rasa manis dan gurih sehingga membuat jajanan ini disukai oleh berbagai kalangan usia saat ini.
Kepopuleran klepon telah mendorong masyarakat lebih krreativitas dalam membuat berbagai macam variasi klepon di antaranya adalah klepon cookies, klepon cake, klepon bread, klepon ubi ungu, klepon cake dessert cup dan klepon labu kuning. Selain menjadi salah satu jajanan tradisional favorit karena rasanya yang manis dan gurih, klepon juga memiliki gizi yang cukup baik untuk kesehatan. Saat ini jajanan klepon mulai tergeser popularitasnya oleh cemilan-cemilan modern ala barat yang di jual di tempat-tempat yang mudah dijangkau masyarakat. Untuk mengembalikan popularitasnya dapat dilakukan dengan cara membuat variasi baru. Variasi tersebut yaitu dalam hal meningkatkan kandungan gizi dalam klepon sehingga tidak sekedar menjadi klepon biasa, namun dapat menjadi jajanan yang mengandung kecukupan gizi yang baik. Gizi yang harus tercukupi dalam sehari meliputi kecukupan protein,lemak, karbohidrat, air, vitamin, dan mineral yang termasuk di dalamnya adalah kalsium.
Klasifikasi dan Morfologi Cangkang Telur
     Â
 Cangkang telur ayam merupakan salah satu bagian terkeras yang berfungsi untuk melindungi semua bagian telur. Cangkang telur tersusun atas struktur berlapis tiga, yaitu lapisan kutikula, lapisan sponge (busa) dan lapisan lamellar.
Â
Lapisan kutikula merupakan protein transparan yang melapisi permukaan cangkang telur. Lapisan ini melapisi pori-pori pada cangkang telur, tetapi sifatnya masih dapat dilalui gas sehingga keluarnya uap air dan gas CO2 masih dapat terjadi (Rivera,1999 ).
Â