Mohon tunggu...
Meisya Maudy Zahrani
Meisya Maudy Zahrani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswi Program Studi Gizi di Universitas Pendidikan Indonesia, dengan minat pada bidang kesehatan. Bersemangat untuk belajar dan berkembang melalui pengalaman akademis dan praktis, kolaborasi tim, serta Aktif terlibat dalam kegiatan organisasi mahasiswa dan pengalaman bekerja part time yang memperkaya keterampilan n serta manajemen waktu.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Lebih Kenal Komunitas Malakarea, Mahasiswa P2MB Gizi UPI Gali Pemanfaatan Pangan Lokal di Desa Patrolsari

30 September 2024   22:36 Diperbarui: 1 Oktober 2024   01:34 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Komunitas petani di Desa Patrolsari mengelola kebun yang didominasi oleh tanaman padi, terutama pada musim hujan. Namun, saat musim kemarau tiba, mereka beralih menanam palawija seperti singkong, cabai keriting, paria, dan komoditas lainnya di lahan sekitar sawah. 

Selain itu, sebagian lahan juga dimanfaatkan secara khusus untuk menanam singkong, ubi, dan jagung, yang menjadi salah satu sumber pangan alternatif di wilayah tersebut. Pergantian jenis tanaman ini dilakukan sebagai upaya adaptasi terhadap musim dan untuk menjaga produktivitas lahan sepanjang tahun.

Lahan Perkebunan Komunitas Malakarea, Desa Patrolsari/dokpri
Lahan Perkebunan Komunitas Malakarea, Desa Patrolsari/dokpri
Kebun yang dikelola oleh Komunitas Malakarea di Desa Patrolsari menghasilkan berbagai macam hasil tani, mulai dari padi hingga palawija. Hasil panen ini didistribusikan untuk dijual kepada tengkulak lokal, sementara sebagian produk unggulan juga diekspor hingga ke mancanegara seperti ubi jalar yang di ekspor langsung ke Hongkong.

Meski begitu, tak sedikit hasil tani yang dikonsumsi langsung oleh para petani dan masyarakat setempat, sebagai bagian dari upaya menjaga ketahanan pangan lokal serta memanfaatkan hasil bumi untuk kebutuhan sehari-hari.

Di sisi lain, tidak selamanya hasil tani yang dihasilkan berjalan dengan baik. Ada kendala yang dihadapi, salah satu kendala yang pernah dialami adalah cuaca yang buruk. Lahan pertanian pernah terkena banjir dan longsor akibat hujan yang melanda wilayah ini dan menyebabkan kerugian.

"...upamanya musim hujan pernah banjir ya, ya pernah itu pada rusak sawah, udah ditanamin itu ya parnya, udah gd, longsor-longsor w."

Kejadian yang melanda lahan pertanian mendorong Dinas Bagian Pangan, Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) untuk memberikan bantuan berupa beras kepada para petani yang terdampak sebagai bentuk dukungan untuk meringankan beban akibat kerugian yang dialami.

"Atos aya bantosan ti dinas bagian pangan, nya bantosan beras kitu dibagikeun ka kamusibahan bagian ta kitu. Ai aya na kelompok ta th gampang data kelompokna saha wa, lapor langsung nya ieu dongkap nu ti dinas pertanian ti bpp, ti kabupaten langsung ka lokasi, kitu hungkul."

Dirinya juga menegaskan bahwa dengan adanya Komunitas Malakarea dapat mempermudah petani untuk mendapatkan akses bantuan ketika petani mendapatkan musibah.

Eksplorasi hasil tani/dokpri
Eksplorasi hasil tani/dokpri
Setelah mengetahui adanya komunitas tani di desa Patrolsari, Mahasiswa Gizi UPI melakukan wawancara lanjutan terkait jenis pangan lokal di daerah tersebut bersama Bapak Ujang. 

Ia menjelaskan bahwa pada musim kemarau ini petani memanfaatkan lahan untuk menanam tanaman palawija, seperti singkong, paria, ubi, dll. Singkong adalah salah satu hasil pertanian yang biasanya diolah oleh warga sekitar hanya sebatas direbus ataupun digoreng. Selain itu, singkong juga tak jarang dijadikan sebagai pakan hewan oleh warga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun