Mohon tunggu...
Meisya Maulia
Meisya Maulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa STEI Bina Muda Bandung.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hola 4 Days -05 End

6 Mei 2021   13:10 Diperbarui: 6 Mei 2021   13:11 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

 "..."

"mba med beneran marah nih sama saya...apa ga kangen sama saya mba...dari tadi ngebelakangin saya terus...ga mau liat muka saya yang ganteng nih mba...nanti kangen lagi"

"..."

Seketika suasana menjadi hening sekali, Irasal yang terus berceloteh sedari tadi akhirnya terdiam. Sedangkan Mediana terus membekalangi Irasal dan berhenti membereskan meja kasir yang tidak berantakan itu. Kedua nya saling terdiam, tidak ada suara ataupun pergerakan yang terdengar hanyalah suara orang-orang yang berada di luar toko.

Sampai akhir nya Mediana bertekad membalikan badan nya untuk melihat Irasal yang sedang berdiri tepat di belakang nya, jarak nya tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh juga membuat Mediana bisa melihat sesosok Irasal yang masih sama ketika mereka pertama kali bertemu. Wajah nya yang hangat, Sweater pemberian landa, celana hitam yang terlihat pas dikaki nya, dan rambut gondrong nya, semua itu tidak ada yang berubah.

Mediana hanya terdiam dan menatap Irasal dengan tatapan dingin. Berbeda dengan Irasal yang mulai tersenyum riang saat melihat Mediana. Lalu tiba-tiba saja Irasal maju satu langkah mendekati Mediana.

"Mediana dwita...terimakasih dan maaf untuk 4 hari ini...terimakasih sudah memenuhi permintaan terakhir...dan maaf sudah membohongi...jangan lupa selalu bahagia dan bersyukur"

Tiba-tiba saja Irasal memberikan sebuah buket lavender pada Mediana, yang langsung diterima oleh Mediana. Lalu Irasal pun pergi meninggalkan toko hermosa diikuti suara bel yang berasal dari pintu toko, tak lupa untuk terakhir kali nya ia melambaikan tangan pada mediana sambil tersenyum hangat lalu pintu pun tertutup di ikuti kepergian Irasal.

Dari situ lah Mediana mulai menangis sambil memegang bunga lavender tadi. Mediana menyesal karna sudah membalikan badan dan melihat Irasal yang pergi meninggalkan nya. Mediana tahu tak sepantas nya ia bersikap seperti ini, melihat Irasal yang bukan siapa-siapa nya dan hanya sebuah arwah yang meminta bantuan pada Mediana.

Tak lama Mediana berhenti menangis dan mulai pergi ke luar meninggal kan toko hermosa. Dengan tatapan kosong, Mediana berjalan menyusuri  Plaza Nueve menuju hotel maca. Mediana berfikir mungkin benar dengan apa yang dikatakan oleh Irasal, bahwa hal ini adalah sebuah takdir. Ya selama 4 hari ini sudah ditakdirkan terjadi oleh tuhan, mungkin ia sudah harus sudahi rasa terhadap Irasal yang sudah pergi dengan tenang. Yang penting Mediana sudah membantu Irasal.

Ya liburan selama 4 hari di Granada membawa Mediana ke pengalaman aneh. Aneh namun cukup membekas dalam diri Mediana, berawal dari perkenalan singkat dan berakhir menjadi perpisahan singkat pula. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun