Mohon tunggu...
Mei Solikhatul Latifakh
Mei Solikhatul Latifakh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswi Sastra Indonesia di Unnes. Suka membaca apa saja termasuk komposisi makanan ringan yang tertulis di kemasan.

Selanjutnya

Tutup

Film

Film Hati Suhita: Citra Perjodohan di Kalangan Pondok Pesatren

25 Februari 2024   16:59 Diperbarui: 25 Februari 2024   17:02 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Instagram/filmhatisuhita

Hati Suhita tayang di bioskop mulai tanggal 25 Mei 2023 silam. Sinema ini diangkat dari novel best seller karya Khilma Anis. Dengan disutradarai oleh Archie Hekagery, yang juga menggarap Wedding Agreement, film ini sukses menggaet 507.167 penonton.

Perjodohan Gus Birru dengan Alina

Rayhan Al-Birruni atau Gus Birru (Omar Daniel) merupakan anak tunggal Kiai Hanan, Pengasuh Pondok Pesantren Al Anwar. Ia dijodohkan dengan Alina Suhita (Nadya Arina), putri Kiai Jabbar. 

Sama-sama anak dari pemilik pondok pesantren ternama yang sepakat menikahkan keduanya, mereka digadang-gadang menjadi penerus kepemimpinan Al Anwar.

Di dalam film, Alina digambarkan sebagai wanita yang saleh dan cerdas. Meski demikian, Gus Birru sama sekali tidak mencintai dan enggan menyentuh dirinya.

Kesedihan Alina semakin bertambah ketika mertuanya sangat mengharapkan cucu. Namun, dia tetap menjalankan baktinya sebagai menantu, istri, dan calon pemimpin pondok pesantren yang baik.

Orang Ketiga, tetapi Tidak Antagonis

Walaupun telah menikahi Alina, Gus Birru masih terjebak di dalam masa lalu. Dia mencintai Ratna Rengganis, mantan kekasihnya semasa kuliah.

Rengganis (Anggika Bösterli) merupakan seorang aktivis perempuan. Bersama Gus Birru, ia mengadakan berbagai kegiatan semasa kuliah hingga bersama-sama mendirikan penerbitan.

Rengganis tahu diri tidak berlatar belakang santri maupun putri seorang kiai. Dengan lapang dada, ia mengakhiri hubungannya dengan Gus Birru. Tidak ada sedikitpun niat darinya untuk merusak rumah tangga mantan kekasihnya itu.

Bahkan, Rengganis menjalin hubungan baik dengan Alina. Mereka bekerja sama mengerjakan proyek yang menyangkut pondok pesantren. Keduanya saling menyadari bahwa mereka adalah wanita yang berdaya.

Perjodohan di Kalangan Pondok Pesantren

Hati Suhita menggambarkan tradisi perjodohan di kalangan pondok pesantren. Anak kiai pengasuh ponpes umumnya dijodohkan dengan sesamanya dan diharapkan dapat meneruskan kepemimpinannya.

Film ini juga menunjukkan keluarga pengasuh pondok pesantren yang eksklusif. Mereka hanya menerima anggota keluarga baru dari sesama pemimpin ponpes.

Penyelesaian film ini pun seolah menunjukkan bahwa perjodohan adalah jalan yang terbaik. Anak seorang kiai pengasuh pondok pesantren sudah selayaknya memiliki pasangan yang setara dan juga berasal dari kalangan yang sama.

Pada dasarnya, Gus Birru, Alina Suhita, dan Ratna Rengganis merupakan korban dari perjodohan. Namun, tetap saja mereka bisa melewati berbagai konflik dengan akhir yang mengharukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun