Masih termasuk dalam memanusiakan peserta didik adalah, guru mampu memandang siswa sebagai manusia yang memiliki kebaikan dan mampu berkembang. Tak elok jika guru mendidik hanya bertujuan agar mereka pintar, tapi senantiasa dampingi perkembangannya.
Guru Siaga
Pembelajaran abad 21 menuntut siswa untuk memiliki ketrampilan, pengetahuan, dan kemampuan di bidang tehnologi, media dan informasi, ketrampilan pembelajaran dan inovasi, serta kecakapan hidup. Berbagai kecakapan tersebut dapat dikembangkan melalui berbagai model kegiatan berbasis aktifitas sesuai denga karakteristik kompetensi dan materi pembelajaraan.
Melalui pembelajarn yang menerapkan 4C (critical thingking, communication, creativity, colaboration) diharapkan generasi milineal mampu menghadapi setiap permasalahan mengggunakan pola berpikir yang logis dan sistematis. Dalam hal ini guru harus mampu berperan untuk mengarahkan anak didiknya agar bersikap bijak dalam mengolah dan menyingkapi setiap informasi yang diterima. Selain itu seorang guru harus siap mendampingi, agar mereka dapat memanfaatkan tehnologi sesuai etika ketimuran.
Ketrampilan abad 21 yang harus dimiliki siswa, menuntut guru untuk melek IT. Memang, kemajuan siswa dan guru dalam bidang tehnologi itu berbeda. Siswa cenderung mengalami kemajuan lebih cepat di bidang tehnologi dibandingkan gurunya. Namun, guru memiliki kearifan dalam memberikan arahan pemahaman terhadap ilmu dan tehnologi tersebut. Guru harus siaga mendampingi siswanya agar mereka mampu menggunakan hati dan nalar mereka dengan bijak dalam memanfaatkan tehnologi dan informasi. Terakhir, guru luar biasa itu harus tetap semangat belajar, tetap mau berinovasi dan selalu menginspirasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H