Mohon tunggu...
Meilien Mocharom
Meilien Mocharom Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

///

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konsep Pemikiran Freud: Analisis Mimpi dan Asosiasi Bebas dalam Teori Psikoanalisis

23 November 2022   00:33 Diperbarui: 23 November 2022   00:43 763
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sigmund Freud. Sumber Gambar: GettyImages.com

Sigmund Freud (1856-1939) adalah pendiri psikoanalisis, sebuah teori tentang bagaimana pikiran bekerja dan metode untuk membantu orang yang mengalami tekanan mental.


Tentang Freud

Freud lahir pada 6 Mei 1856 di Freiberg, Moravia (sekarang Pbor, Republik Ceko). Ia terlahir dari keluarga pedagang wol Yahudi. Freud menghabiskan sebagian besar hidupnya di Vienna, tempat keluarganya pindah pada tahun 1860. Di Vienna-lah Freud bersekolah, kuliah, menikah, dilatih sebagai ilmuwan riset dan kemudian menjadi dokter, dan mengembangkan psikoanalisis.

Pada tahun 1873, ia memasuki sekolah kedokteran di Universitas Vienna. Minatnya pada bidang neurologi menyebabkan ia menspesialisasikan diri di bidang perawatan gangguan saraf. Freud belajar dengan Joseph Breuer seorang psikiater di Wina dan Jean Charcoat psikiater Prancis tentang histeria dan metode hypnosis.

Saat psikoanalisis menyebar, Freud membangun pengikut global. Namun, ketika Nazi mengambil alih Austria pada tahun 1938, Freud terpaksa melarikan diri. Dia meninggal pada 23 September 1939 di rumahnya di London yang sekarang menjadi Museum Freud.

Karya-karya besar Freud

Freud banyak menulis tentang teori dan teknik psikoanalisis, dan implikasinya terhadap bagaimana kita memahami masyarakat, budaya, dan diri kita sendiri. 

Karya psikoanalitik utamanya meliputi: The Interpretation of Dreams (1900), The Psychopathology of Everyday Life (1901), Three Essays on the Theory of Sexuality (1905), Jokes and their Relation to the Unconscious (1905), Beyond the Pleasure Principle (1920), Civilisation and its Discontents (1931).

Psikoanalisis: Analisis Mimpi dan Asosiasi Bebas

Freud berpendapat bahwa perilaku manusia sangat ditentukan oleh motivasi tak sadar yang berasal dari pengalaman masa kanak-kanak, khususnya pertemuan dengan cinta, kehilangan, seksualitas dan kematian, dan sikap emosional yang kompleks terhadap orang tua dan saudara kandung.

Teori psikoanalisis adalah studi fungsi dan perilaku psikologis manusia, yaitu tentang hakikat dan perkembangan bentuk kepribadian yang dimiliki oleh manusia. Pikiran dan perilaku seseorang yang muncul dari ketegangan yang ditimbulkan oleh motif tak sadar dan konflik masa kanak-kanak yang belum terselesaikan.

Freud mengatakan bahwa mimpi adalah jalan menuju pikiran bawah sadar.

 

Pendekatan Psikoanalisis

Pendekatan Psikoanalisis. Sumber Gambar: player.slideplayer.com
Pendekatan Psikoanalisis. Sumber Gambar: player.slideplayer.com
  • Pikiran sadar (conscious) merupakan semua hal yang kita sadari pada saat tertentu (pada saat sadar). Meliputi pikiran, persepsi, perasaan, maupun ingatan.
  • Pikiran prasadar (preconscious) yaitu segala sesuatu yang dapat (dengan sedikit usaha) dibawa ke dalam kesadaran. Berupa "memori siap" yang semula disadari tapi kemudian tidak lagi dicermati. Seperti mimpi, lamunan, salah ucap, serta mekanisme pertahanan diri.
  • Pikiran bawah sadar (unconscious) yaitu gudang pikiran dan dorongan penghasil kecemasan yang tidak dapat diakses. Pikiran bawah sadar merupakan bagian terpenting dari jiwa manusia, yang berisi insting, dorongan, impuls yang di bawa sejak lahir, serta pengalaman-pengalaman traumatik.

 

Divisi pikiran dalam Psikoanalisis

Id (Das Es) > aspek biologis

Id tidak membedakan antara kenyataan dan khayalan. Id bekerja berdasarkan prinsip kenikmatan, menghilangkan ketidaknikmatan dengan cara refleks dan reaksi-reaksi otomatis (seperti: bersin, berkedip) serta proses primer (seperti ketika lapar yang kemudian membayangkan makanan). 

Ego (Das Ich) > aspek psikologis

Ego merupakan mediator antara Id dan Super ego. Ego bekerja berdasarkan prinsip realitas, menghindarkan ketidaknikmatan dengan cara-cara yang sesuai dengan kondisi riil, baik kenyataan benda,maupun kenyataan sosial.

Super ego (Das Ueber Ich) > aspek sosial

Super ego merupakan prinsip moral yang berfokus pada apa yang individu harus lakukan dalam masyarakat. Soper ego bekerja dengan prinsip ideal, yaitu hal-hal seperti pantas/tidak pantas, susila/asusila, maupun benar/salah. Pada tingkatan ini, individu bertindak dalam cara yang sesuai dengan moral atau norma yang ada di masyarakat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun