Mohon tunggu...
Meilidya Alifatul
Meilidya Alifatul Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Tertarik dibidang Makeup dan Musik

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Dampak Daddy Issues terhadap 'Rasa Percaya' Anak Perempuan pada Laki-Laki

22 Oktober 2024   08:11 Diperbarui: 2 November 2024   07:55 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hubungan antara seorang ayah dan anak perempuan memiliki peran penting dalam membentuk perkembangan emosional dan psikologis seorang anak perempuan. Ayah merupakan figur laki-laki pertama dalam kehidupan seorang anak, baik anak perempuan maupun anak laki-laki.  Hal ini sering kali menjadi dasar bagi pemahaman dan kepercayaan mereka (terutama pada anak perempuan) terhadap laki-laki di kemudian hari. Ketika hubungan dengan ayah terganggu atau tidak ideal, muncul istilah "daddy issues" yang menggambarkan dampak negatif dari hubungan yang disfungsional ini.

Apa Itu Daddy Issues?

Istilah "Daddy issues" ini mengindikasikan pada masalah emosional yang ditimbulkan akibat dari absennya sosok ayah, baik secara fisik maupun emosional atau adanya hubungan yang tidak sehat antara ayah dengan anak perempuannya.  Absennya dukungan emosional dari ayah atau hubungan yang kasar dan manipulatif dapat menyebabkan anak perempuan mengembangkan rasa 'ketidakpercayaan' atau masalah emosional lainnya, terutama ketika berinteraksi dengan laki-laki di masa depan. Pada dasarnya daddy issues ini, merujuk pada luka emosional yang berakar dari hubungan ayah dengan anak yang bermasalah. Dampaknya dapat terlihat dalam cara seorang perempuan dalam membangun dan menjaga hubungan dengan laki-laki, terutama dalam aspek kepercayaan.

Pengaruh Hubungan Ayah-Anak pada Rasa Percaya

source from Pinterest 
source from Pinterest 

Peran seorang ayah dalam kehidupan anak perempuannya ini mencakup dari pemberian rasa aman, cinta, dan dukungan emosional. Ketika peran-peran ini tidak terpenuhi oleh sang ayah, anak perempuan akan sering kali mengalami masalah dalam membangun rasa percaya terhadap laki-laki. Beberapa dampak yang dapat terjadi diantaranya meliputi:

1. Ketidakpercayaan pada Laki-laki

Jika seorang anak perempuan memiliki hubungan yang buruk atau absennya kehadiran sang ayah, mereka dapat merasa kesulitan untuk mempercayai laki-laki lainnya. Hal ini terjadi karena ayah, yang seharusnya menjadi sumber cinta dan keamanan bagi anak perempuannya, gagal dalam memenuhi peran tersebut. Akibatnya, anak perempuan akan memiliki pemikiran yang skeptis terhadap niat baik laki-laki dalam hidupnya. 

2. Rasa Takut Ditinggalkan atau Diabaikan

Anak perempuan yang tumbuh tanpa figur seorang ayah maupun yang tidak terlibat secara emosional dengan ayahnya, akan mengalami ketakutan akan ditinggalkan atau diabaikan dalam hubungan mereka dengan laki-laki. Mereka dapat merasa bahwa kehadiran laki-laki dalam hidup mereka itu bersifat sementara dan tidak dapat diandalkan, karena pengalaman masa kecil mereka menunjukkan hal tersebut.

3. Ketergantungan Emosional

Beberapa perempuan dengan daddy issues memiliki rasa ketergantungan emosional pada pasangannya. Mereka mencari figur pengganti sang ayah dalam hubungan romantis, yang menyebabkan mereka ketergantungan secara emosional atau bahkan memiliki ekspektasi yang tinggi dan tidak realistis terhadap pasangannya.

4. Pola Hubungan yang Tidak Sehat

Daddy issues juga dapat menyebabkan seorang anak perempuan terjebak dalam pola hubungan yang tidak sehat (Toxic Relationship). Mereka akan terus-menerus mencari validasi dari laki-laki (haus validasi) atau terlibat dalam hubungan dengan pasangan yang tidak menghargai atau memperlakukan mereka dengan baik, karena mereka merasa ini adalah hal yang normal padahal sebaliknya. 

Dampak pada Hubungan Romantis

source from Pinterest 
source from Pinterest 

Masalah yang timbul akibat daddy issues sering kali terlihat jelas pada hubungan romantis. Anak perempuan yang memiliki hubungan yang tidak ideal (disfungsional) dengan ayahnya akan merasa kesulitan untuk  mempercayai pasangan mereka, takut dikhianati, atau memiliki masalah dalam berkomitmen. Rasa tidak aman yang tertanam dari hubungan masa kecil antara sang ayah dan anak perempuannya dapat muncul dalam bentuk kecemburuan yang berlebihan, ketidakmampuan untuk mengungkapkan perasaan, atau bahkan kecenderungan untuk menarik diri dari hubungan sebelum terlalu terikat.

- Takut Akan Komitmen

Anak perempuan yang mengalami hubungan disfungsional dengan ayahnya sering kali mengembangkan mekanisme pertahanan emosional, seperti menarik diri sebelum terlalu terikat secara emosional. Hal ini sering kali merupakan respons untuk melindungi diri dari potensi rasa sakit atau kekecewaan yang diantisipasi. Mereka merasa takut untuk terlalu dekat dengan pasangan, karena pernah mengalami pengalaman emosional yang menyakitkan dengan figur ayahnya di masa lalu.

- Cemburu Berlebihan 

Ketika seorang anak perempuan tumbuh dengan hubungan yang tidak stabil dengan ayahnya, ia akan mengembangkan rasa tidak percaya pada hubungan interpersonal. Akibatnya, mereka cenderung merasa cemburu secara berlebihan terhadap pasangan mereka, karena khawatir akan ditinggalkan atau dikhianati. Ketidakstabilan emosional dari ayah di masa kecil sering kali mengarahkan seseorang untuk merasa takut kehilangan kasih sayang dan perhatian.

- Tidak Mampu untuk Mengungkapkan Perasaan

Pada situasi di mana anak perempuan tidak mendapatkan ruang aman untuk mengekspresikan emosi dengan ayah mereka, mereka akan merasa kesulitan untuk mengungkapkan perasaan mereka pada hubungan di masa dewasa. Hal ini dapat muncul karena ketidakpercayaan, rasa malu, atau ketidakmampuan untuk mengenali dan memproses emosi dengan benar, sehingga mereka merasa sulit untuk berbicara tentang perasaan mereka secara terbuka dan jujur.

Cara untuk Mengatasi Daddy Issues

source from Pinterest 
source from Pinterest 

Meskipun daddy issues dapat  berdampak serius pada kehidupan emosional dan kepercayaan diri, hal ini bukan sesuatu yang tidak bisa diatasi. Dengan pemahaman yang tepat dan bantuan profesional, seseorang dapat mulai memperbaiki dampak negatif dari hal ini. Berikut beberapa langkah yang dapat membantu untuk mengatasi Daddy issues;

1) Terapi Psikologis

Terapi dapat membantu anak perempuan yang memiliki daddy issues untuk mengeksplorasi dan menyembuhkan luka emosional yang dimiliki. Terapis akan membantu mereka untuk memahami pola perilaku yang terbentuk, akibat hubungan dengan ayah dan bagaimana cara untuk memperbaiki pola tersebut agar dapat menciptakan hubungan yang lebih sehat.

2) Membangun Kepercayaan Diri

Salah satu kunci untuk mengatasi daddy issues adalah dengan membangun rasa percaya diri dan mengembangkan kemandirian secara emosional. Dengan merasa nyaman dengan diri sendiri, seseorang dapat lebih terbuka terhadap hubungan tanpa perlu merasa ketergantungan secara emosional pada pasangan.

3) Mengenali Pola Hubungan

Sangat penting untuk mulai menyadari pola dari hubungan yang tidak sehat yang mungkin terbentuk akibat dari daddy issues ini. Dengan mengenali pola ini, anak perempuan dapat mulai mengubah cara mereka berinteraksi dengan pasangan laki-laki mereka dan membangun hubungan yang lebih sehat dan seimbang.

Kesimpulan

Daddy issues dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap rasa percaya anak perempuan pada laki-laki, terutama dalam konteks hubungan yang romantis. Hubungan yang disfungsional dengan ayah dapat menimbulkan masalah kepercayaan, ketergantungan emosional, dan pola hubungan yang tidak sehat. Akan tetapi dengan dukungan dan upaya yang tepat, seseorang dapat mengatasi dampak ini dan mulai membangun hubungan yang lebih positif dan penuh rasa kepercayaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun