Mohon tunggu...
Meiliana ChristianieHeryadi
Meiliana ChristianieHeryadi Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Mahasiswa UPI yang sedang melakukan KKN

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

KKN UPI 2021: Dampak Pandemi "Semua Harus Jadi Guru"

25 Juli 2021   23:33 Diperbarui: 26 Juli 2021   01:12 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terhitung sejak tanggal 15 Maret 2020 dimana dikeluarkannya aturan pemerintah pada bidang Pendidikan, yang menetapkan bahwa pembelajaran harus dilakukan secara daring atau online untuk menekan laju pertumbuhan dan perluasan wabah Covid-19. Namun, sudah 1 tahun lebih 7 bulan terhitung hingga sekarang, dimana semuanya sudah melewati fase-fase penyesuaian betapa sulitnya  melakukan pembelajaran secara daring.
Hal ini tentunya banyak disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya :


- Tidak semua murid memiliki fasilitas yang menunjang untuk melakukan pemebelajaran secara daring


-Terbatasnya kuota internet serta aplikasi tiap orang berbeda


-Lokasi rumah yang tidak atau sulit terjangkau oleh jaringan internet


-Tidak semua orangtua atau wali siswa, bahkan guru mengikuti perkembangan teknologi sehingga perlu adanya penyesuaian yang akan memakan waktu


Melihat permasalahan diatas, tentunya pemerintah pun tidak tinggal diam, pemerintah berupaya dengan memberikan berbagai solusi, seperti memberikan kuota internet gratis untuk pembelajaran daring pada seluruh siswa mulai dari Sekolah Dasar hingga Universitas, melakuaknnya pelatihan kepada guru, serta adanya pemberitahuan melalui media massa maupun cetak bagaimana seharusnya peran orangtua atau wali siswa dalam menemani anak belajar dirumah.
Selain masalah diatas, tentunya kita juga harus memperhatikan kelanjutannya dimana penyebab dari pembelajaran daring yang telah berlangsung selama 1 tahun 7 bulan ini tidaklah dapat dianggap sebagai hal sepele, dikarenakan banyak masalah baru yang timbul, sehingga harus cepat mendapat penanganan, diantaranya :


-Dikarenakan media pembelajaran yang kurang menarik, siswa menjadi cepat bosan dan cenderung jenuh


-Kurang adanya komunikasi antara pihak pemerintah,sekolah,guru, dan orangtua atau wali siswa dalam melaksanakan pembelajaran secara daring


-Karakter dan perilaku siswa yang sulit dipantau


-Pembelajaran yang diberikan cenderung berupa tugas-tugas yang harus harus dikerjakan, sehingga tugas siswa menumpuk


-Kurangnya penyerapan materi yang disampaikan oleh guru, sehingga siswa pun kurang dapat mengikuti pembelajaran dengan baik


Lantas bagaimana cara menangani masalah baru yang muncul, seperti contoh kasus diatas?


Anak-anak yang biasanya menerima pembelajaran di sekolah, kemudian ada juga yang diikut sertakan bimbingan belajar oleh orangtuanya, semuanya dilakukan agar terciptanya generasi yang baik dan berendidikan serta berbudipekerti luhur. Namun, bagimana jikalau dimasa pandemic seperti ini? Apakah semua anak merasa nyaman belajar, atau malah sebaliknya?


Banyak yang berpendapat bahwa dengan adanya pembelajaran daring, semua siswa menjadi malas belajar, dan menggangap remeh pembelajaran yang diberikan oleh guru.
Orangtua dan keluarga juga tentunya memiliki peranan penting dalam pembelajaran secara daring ini, dikarenakan orangtua dan keluarga berdampingan dengan siswa selama seharian. Dengan demikian semuanya harus menjadi guru dalam mendampingi siswa untuk belajar. Dimana yang dahulu semua siswa mendapatkan pembelajaran, serta pertumbuhan mental banyak dibentuk disekolah oleh guru, sekarang semuanya harus menjadi guru, baik orangtua,kakak,nenek, kakek, dan anggota keluarga lainnya.  
Lalu bagaimana caranya agar dapat menjadi guru yang baik dan benar, selama menemani siswa belajar dirumah?


Berikut merupakan beberapa tips yang dapat dilakukan :


-Harus siap untuk menjadi guru


Tentunya orangtua dan keluarga harus siap menjadi guru, baik dalam pembelajaran maupun kedewasaan mental serta perilaku, sebaiknya ubah persepsi bahwa mengajar ganya tugas guru menjadi tugas bersama, selain itu juga orangtua dan keluarga dapat memanfaatkan moment ini untuk memiliki hubungan yang lebih dekat dengan siswa.


-Sabar dalam mengajar


Orangtua dan anggota keluarga harus memahami bahwa anak sedang belajar, serta anak pun memiliki penyesuaiannya sendiri, bersabarlah, perbanyak diskusi dengan guru jikalau anak cukup sulit untuk belajar.


-Ciptakan suasana sekolah semirip mungkin


Menciptakan suasana sekolah dirumah juga merupakan cara yang baik untuk meningkatkan mood anak dalam belajar, orangtua dan anggota keluarga dapat menyesuaikan jadwal seperti sekolah biasanya, dimana terdapat jam istirahat, memakan bekal, dan dapat juga menggunakan bantuan audio untuk menandakan bel berbunyi.


- Orangtua dan keluarga menjadi guru sekarang


Sering melakukan komunikasi dengan guru siswa dalam mengajarkan siswa,  karena orangtua dan keluarga dapat menentukan kualitas belajar siswa, arahkan, dampingi, serta berikan batasan waktu sesuai dengan jadwal yang telah diatur

-Lakukan evaluasi setelah belajar

 Evaluasi juga dapat dilakukan setelah belajar, evaluasi tidak hanya memperbaiki sisi buruknya saja, namun bisa juga kita memberikan apresiasi lebih pada siswa, terutama dimasa penyesuaian yang cukup sulit ini, orangtua dan anggota keluarga bisa memberika hadiah kecil untuk memberikan apresiasi pada siswa dengan apa yang telah ia capai.

Dengan adanya tips diatas semoga dapat membatu orangtua serta anggota keluarga untuk dapat mendampingi dan menjadi guru dirumah, semua harus menjadi guru demi anak agar dapat tetap melaksanakan kewajiban mereka, memang terasa sulit namun kita harus tetap bersabar jangan lupa juga untuk mengikuti anjuran serta protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah, tetap ingat 5M ( Menjaga jarak, Mencuci tangan, Memakai masker, Menjauhi kerumunan, dan Mengurangi mobilitas), melakukan vaksinasi, minum vitamin dan selalu meningkatkan iman,imun,dan kesehatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun