#YukGarukAspal
Gw tuh sayang kalian Bro dan Sis. Gw sungguh khawatir kalian akan diazab sebagai orang yang zalim, karena yang kalian kirim ke penjara cuma Ahok doang.
Hok,
Jelang Pilpres, fenomena Golput sekarang jadi isu seksi. Dibahas dimana-mana. Berbagai hasil survey menunjukkan angka potensi golput yang cukup besar dan bisa jadi penentu kemenangan. Di radar newsfeed gw, ramai kawan mem-bully Golputers. Sikap lo terhadap Golput kita sudah tau.
Sikap gw gimana?
Well, selalu gw tekankan di akun medsos gw begini:
"Jangan salahkan temanmu yang Golput. Salahkan Capresmu yang bikin temanmu Golput".
Jadi gini kawan. Makin lo bully tuh Golputers, makin militan mereka. Daripada lau-lau tiap hari sibuk mencela Partai Golput, lebih baik berjuang supaya Capres lo kagak rajin-rajin bikin blunder. Itulah konstribusi nyata lo untuk masa depan negeri ini, yang sering kali diabaikan hanya gegara hitung-hitungan elektabilitas.
Hok,
Jadi lo pengen  menjabat direktur Bea Cukai? Yes, gw bahagia sangat bahwa setelah semua kepahitan ini lo masih menyimpan api semangat mengabdi pada negeri ini. Tapi, seberapa besar sih kans lo untuk kembali jadi pejabat publik? Penerawangan gw, persis seperti judul liputan kebebasan lo di ABC News Australia:
"Is the release of former Jakarta governor Ahok a political liability or an asset for Joko Widodo?"