Resiko elu juga punya basis pendukung yang kritis dan bawel. Gasah sirik lo sama si Sandi, yang bisa ngomong sengawur-ngawurnya tiap hari tanpa khawatir diprotes pendukung. Â
Hok,
Ganti topik yuk. Gw mau cerita ama lo. Jadi temen gw Tika Sinaga melempar pertanyaan (pura-pura) naif (tapi nampol) begini:
"Setelah BTP keluar dari penjara, kita boleh pakai Ayat Al-Maidah gak untuk milih pemimpin?"
Jiah. Jeng Tika ini sepertinya kebingungan. Tolong dibantu. Dia heran, bagaimana mungkin ada calon pemimpin yang gak bisa baca Quran dan gak bisa shalat, direkomendasikan melalui ijtima' ulama.Â
"Itu fitnah!" teriak si Otong di pojokan. "Junjungan gw PASTI bisa shalat dan ngaji!!"Â
Yaelah Tong, tinggal pembuktian terbalik aja napa. Seperti saran Ahok untuk para terduga koruptor. Buktikan aja kalau dia-yang-tak-boleh-disebut-namanya (secara gw ogah dilempar hengpon) itu beneran bisa dan luwes mempraktekkan seluruh gerakan dan bacaan shalat sebagaimana normalnya orang yang sudah ber-Islam berpuluh-tahun.Â
Coba tolong praktekkan, full-shalat Subuh aja yang cuma 2 rakaat, dengan seluruh bacaan dikeraskan. Â Lalu disiarkan secara langsung di TV One dengan moderator Karni Ilyas.
Hayo. Berani gak?
Berani gak?
Secara KTP seh ya eyalah, on-paper dia Islam. Tapi, dari mulai kasus bocornya video khusyuk ngikut misa Natal, salam hulaihi sampai menolak dites baca Quran, apa lo yakin dia benar-benar memeluk iman-Islam, wahai para penegak Al-Maidah 51 tafsir tunggal? Apa lo gak khawatir, hatinya masih berpegang teguh pada iman Kristiani?