Pendidikan merupakan suatu proses penting dalam hidup manusia, dan menjadi tonggak utama keberhasilan seseorang. Melalui pendidikan, setiap individu akan mendapatkan dan belajar tentang pengetahuan, perilaku, keterampilan, dan kemampuan berkembang. Tujuan pendidikan bukan untuk membuat peserta didik menjadi sama seperti gurunya, tetapi untuk mengoptimalkan seluruh potensi mereka agar menjadi pribadi yang unggul. Salah satunya pada jenjang Sekolah Dasar. Pendidikan di tingkat sekolah dasar memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter dan keterampilan dasar anak-anak sebagai modal utama untuk masa depan mereka. Salah satu fokus utama dalam pendidikan dasar yaitu pembentukan Hard Skilss dan Soft Skills pada Peserta Didik.
Kemampuan hard skills adalah kemampuan (seperti pemahaman matematis) yang berperan penting dalam meningkatkan kemampuan numerasi peserta didik. Kemampuan hard skills merupakan kemampuan teknis yang dapat diukur, seperti kemampuan membaca, menulis, berhitung, serta keterampilan lainnya yang berkaitan dengan mata pelajaran tertentu. Sedangkan kemampuan soft skills adalah kemampuan (seperti keterampilan komunikasi dan pemecahan masalah) atau dapat berupa keterampilan sosial dan emosional, seperti komunikasi, kerjasama, kepemimpinan, serta keterampilan dalam mengelola emosi dan membangun hubungan yang baik dengan orang lain.
Kemampuan Hard Skills dan Soft Skills sudah pasti dimiliki oleh setiap peserta didik. Namun karena beberapa faktor yang mempengaruhi, sudah pasti setiap peserta didik memiliki kapasitas atau kemampuannya masing-masing. Kedua jenis kemampuan ini akan saling melengkapi dan berperan penting dalam kesiapan peserta didik menghadapi tantangan di dunia yang semakin kompleks dan dinamis. Salah satu cara untuk menguatkan kedua kemampuan tersebut yaitu melalui Bimbingan Konseling di sekolah, khususnya di Sekolah Dasar.
Bimbingan konseling merupakan salah satu layanan penting di sekolah yang memiliki peran yang sangat strategis dalam mendukung perkembangan peserta didik secara menyeluruh. Bimbingan konseling mampu memperkuat fungsi-fungsi pendidikan, memberikan wawasan, melakukan perubahan perilaku secara positif, melakukan pengambilan keputusan, menyelesaikan permasalahan individu serta mampu mengembangkan potensi peserta didik termasuk kemampuan hard skills dan soft skills
Pengertian Hard Skills
Hard Skill sering juga disebut dengan kemampuan intelektual (intellectual ability). Kemampuan intelektual (intellectual ability) adalah kemampuan yang dibutuhkan untuk menentukan berbagai aktivitas mental berpikir, menalar dan memecahkan masalah. Kemampuan hard Skill meliputi kemampuan seseorang dalam memadukan pengetahuan dan kemampuan dasar teknis yang dimiliki seseorang. Selain itu, hard skill dalam hal ini adalah sebuah kemampuan yang didapatkan dari proses pembelajaran baik pada tingkat formal maupun non formal. Kemampuan hard skill merujuk pada keterampilan teknis atau keterampilan yang dapat diukur secara objektif, seperti kemampuan membaca, menulis, berhitung, atau penggunaan alat-alat tertentu. Salah satunya pada jenjang Sekolah Dasar. Di sekolah dasar, hard skills ini umumnya mencakup keterampilan akademik dasar yang diajarkan melalui mata pelajaran seperti matematika, bahasa Indonesia, IPA, dan IPS.
Pengertian Soft skills
Selain kemampuan hard skills, kemampuan soft skills juga harus dimiliki oleh seseorang, sebagai suatu hal yang penting. Kemampuan soft skills berkaitan dengan istilah kemasyarakatan atau sosiologi untuk menunjukkan tingkat EQ seseorang, yang terdiri dari kelompok sifat kepribadian, diterima oleh masyarakat, komunikasi, bahasa, kebiasaan seseorang, keramahan, dan optimisme yang mencirikan hubungan dengan orang lain. Kemampuan soft skill sangat berkaitan erat dengan keterampilan komunikasi dan pemecahan masalah, sehingga sangat perlu untuk dimiliki sejak dini. Ada beberapa hal yang termasuk ke dalam kemampuan soft skills yaitu kemampuan diri, rasa hormat, konsep diri, keyakinan diri, kebiasaan berpikir cerdas (Habits of mind), nilai pendidikan, budaya, dan karakter, serta pandangan peserta didik dalam menyelesaikan suatu masalah. Selain itu, kemampuan soft skills juga merujuk pada keterampilan non-teknis yang lebih berkaitan dengan aspek kepribadian dan interaksi sosial, seperti kemampuan berkomunikasi, kerjasama, pengelolaan emosi, kreativitas, dan kepemimpinan. Soft skills ini sangat penting dalam membentuk karakter siswa agar mereka dapat beradaptasi dan bekerja sama dalam berbagai situasi di kehidupan sehari-hari.
Pentingnya Penguatan Hard Skills dan Soft Skills di Sekolah Dasar
Jika melihat pengertian Hard skills dan Soft skills, maka keduanya sangatlah penting dan saling berkaitan satu sama lain. Apabila seseorang memiliki kemampuan hanya pada satu sisi saja, maka hal tersebut dapat memberikan dampak yang kurang baik untuk seseorang tersebut dalam menghadapi segala sesuatu. Maka, kedua kemampuan tersebut harus diketahui, dimiliki dan dikembangkan sejak dini, salah satunya dapat melalui pendidikan, yaitu sejak jenjang pendidikan Sekolah Dasar.
Penguatan kemampuan hard skills di tingkat sekolah dasar sangat penting untuk membangun dasar pengetahuan dan keterampilan akademik yang kuat. Keterampilan ini akan menjadi pondasi bagi pembelajaran di tingkat yang lebih tinggi dan juga membantu peserta didik untuk mencapai tujuan akademik mereka yaitu dengan hasil yang maksimal.
Sementara itu, penguatan kemampuan soft skills sama pentingnya, karena keterampilan sosial ini mempengaruhi bagaimana siswa berinteraksi dengan teman sebaya, guru, dan orang lain di sekitar mereka. Keterampilan seperti kemampuan bekerja dalam tim, berkomunikasi dengan baik, serta menyelesaikan masalah secara efektif adalah keterampilan yang sangat berdampak nantinya untuk segala aktivitas sehari-hari.
Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar
Bimbingan konseling merupakan salah satu layanan penting di sekolah yang memiliki peran yang sangat strategis dalam mendukung perkembangan peserta didik secara menyeluruh. Bimbingan merupakan suatu proses bantuan yang terus menerus dan sistematis kepada individu dalam memecahkan masalah yang dihadapi agar tercapai kemampuan memahami diri (self understanding), menerima dirinya (self acceptance), mengarahkan diri (self realization)Â sesuai potensi dan kemampuannya dalam mencapai penyesuaian diri dengan lingkungan sekitar. Sedangkan Konseling merupakan proses membantu individu mengatasi hambatan-hambatan perkembangan dirinya dan untuk mencapai perkembangan optimal kemampuan pribadi yang dimilikinya. Kedua hal tersebut saling berkaitan satu sama lain. Bimbingan Konseling memiliki beberapa tujuan, yaitu :
- Â Untuk membantu induvidu membuat pilihan-pilihan penyesuaian-penyesuaian, intepretasi-interpretasi dalam hubungannya dengan situasi tertentu, memperkuat fungsi-fungsi pendidikan
- Membantu individu menjadi manusia yang bermanfaat
- Memberikan wawasan, pandangan, pemahaman dan keterampilan
- Melakukan perubahan perilaku secara positif
- Melakukan pengambilan keputusan
- Menyelesaikan permasalahan individu
Dalam lingkup Sekolah Dasar, Bimbingan konseling dilakukan karena terdapat masalah-masalah perkembangan yang mencakup aspek perkembangan fisik, kognitif, pribadi, dan sosial dan terdapat keragaman individual peserta didik yang beragam. Selain itu, Bimbingan Konseling juga sangat penting untuk mengembangkan dan menguatkan kemampuan hard skills maupun soft skills peserta didik. Karena pada dasarnya, target BK di Sekolah Dasar meliputi 2 cakupan kemampuan tersebut, yaitu :
- Siswa dengan kecerdasan dan kemampuan tinggi
- Siswa yang mengalami kesulitan belajar
- Siswa dengan perilaku bermasalah.
Peran Bimbingan Konseling dalam Penguatan Hard Skills dan Soft Skills
Bimbingan konseling di sekolah memiliki peran yang sangat penting dalam pengembangan kedua jenis keterampilan ini. Bimbingan Konseling di sekolah bisa dilaksanakan oleh Guru Kelas. Melalui bimbingan konseling, peserta didik diberikan arahan dan dukungan untuk memahami potensi diri mereka, mengatasi kesulitan akademik, serta mengembangkan keterampilan sosial yang diperlukan untuk berinteraksi dengan orang lain. Sebagai upaya penguatan hard skills dan soft skills pada peserta didik melalui bimbingan konseling, ada beberapa strategi yang bisa dilakukan, yaitu :
- Memadukan materi BK dengan materi Pelajaran
- Memilih metode dan media pembelajaran yang sesuai
- Melaksanakan remedial
- Membangun komunikasi empatik dengan peserta didik
- Memberikan Motivasi diri kepada peserta didik
- Pembentukan karakter peserta didik, seperti disiplin, tanggung jawab dan mandiri
- Memberikan teladan yang baik
- Memberikan apresiasi dan penguatan terhadap perilaku peserta didik yang positif
- Bekerjasama dengan berbagai pihak dalam mengidentifikasi dan memilih beberbagai alternatif bantuan yang dapat diberikan kepada peserta didik
Pendidikan di tingkat sekolah dasar memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter dan keterampilan dasar anak-anak sebagai modal utama untuk masa depan mereka. Salah satu fokus utama dalam pendidikan dasar yaitu pembentukan Hard Skills dan Soft Skills pada Peserta Didik. Pembentukan dan penguatan Hard Skills maupun Soft Skills dapat dilakukan melalui beberapa hal, salah satunya yaitu dengan layanan Bimbingan Konseling. Melalui bimbingan konseling yang sesuai dan baik, peserta didik diberikan arahan dan dukungan untuk memahami potensi diri mereka, mengatasi kesulitan akademik, serta mengembangkan keterampilan sosial yang diperlukan untuk berinteraksi dengan orang lain
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI