Konsep Pembangunan Ekonomi
Pembangunan ekonomi mengandung dua kata yaitu pembangunan dan ekonomi. Menurut KBBI, pembangunan adalah hasil pekerjaan membangun sedangkan ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang pengolahan bahan industry, pertanian, dan perdagangan. Berdasarkan definisi pembangunan ekonomi sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan per kapita riil penduduk meningkat dalam jangka panjang, dapat diartikan bahwa pembangunan ekonomi berarti adanya suatu proses pembangunan yang terjadi terus-menerus. Hal ini bersifat menambah dan memperbaiki segala sesuatu menjadi lebih baik lagi. Diharapkan dengan adanya proses pembangunan tersebut dapat menaikkan pendapatan riil masyarakat untuk jangka waktu yang panjang.
Pembangunan sektor-sektor ekonomi yang berlangsung pada setiap daerah di wilayah Indonesia harus memperhatikan kesesuaian potensi dan prioritas yang dimiliki oleh masing-masing daerah agar pembangunan nasional melalui pembangunan keseluruhan wilayah Indonesia bisa terwujud. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses pembangunan yang bersifat dinamis dan terjadi terus-menerus. Apapun yang dilakukan dari proses dan sifat pembangunan tersebut mencerminkan adanya trobosan baru.Â
Hal ini dapat diartikan bahwa proses dan sifat pembangunan bukan merupakan gambaran ekonomi suatu saat saja. Pembangunan ekonomi juga berkaitan dengan pendapatan perkapita riil. Ada dua aspek penting yang saling berkaitan yaitu pendapatan nasional dan jumlah penduduk. Pendapatan perkapita didapatkan dari pendapatan total dibagi dengan jumlah penduduk.
Secara umum, permasalahan pokok dari pembangunan di Indonesia dalam konteks RPJMN tahun 2004-2009 ada delapan yaitu yang pertama, tingginya jumlah pengangguran dan penduduk miskin. Yang kedua, rendahnya kualitas sumber daya manusia. Yang ketiga, kesenjangan pembangunan antar kelompok, wilayah dan daerah di Indonesia.Â
Yang keempat, menurunnya kualitas sumber daya alam dan lingkungan hidup. Yang kelima, rendahnya penegakkan hukum dan keadilan. Yang keenam, tingginya angka kejahatan dan masih adanya potensi konflik horizontal. Yang ketujuh, ancaman separatisme dan rendahnya kemampuan Hankam. Dan yang terakhir, kelembagaan demokrasi yang masih lemah. Untuk mengamati dan menganalisis permasalahan pembangunan serta bagaimana cara menentukan kebijakan yang diambil, maka perlu dilakukan pembahasan menurut kelompok dan bidang-bidang pembangunan.
Indonesia dikenal dengan kekayaan Sumber Daya Alamnya namun memiliki keterbatasan dalam kualitas SDM. Hal ini menyebabkan perlunya dirumuskan strategi kebijakan untuk dapat mewujudkan tiga tujuan pembangunan nasional secara serentak yaitu pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan, pemerataan kesejahteraan seluruh rakyat secara adil, dan terpeliharanya kelestarian lingkungan dan SDA. Untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional tersebut, ada kebijakan-kebijakan pembangunan yang perlu dirumuskan yaitu (1) Peningkatan produktivitas dan efisiensi ekonomi secara berkelanjutan.Â
Hal ini dapat melalui penggunaan teknologi tepat guna dan ramah lingkungan untuk menghasilkan produk yang kompetitif. (2) Mendukung ketahanan pangan nasional melalui implementasi tata ruang wilayah secara konsisten terhadap sektor pertanian dan perkebunan. (3) program penganekaragaman pangan nasional melalui pengembangan pangan non beras. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan alternatif pangan rakyat menuju swasembada pangan. (4) Pengembangan industri manufaktur.Â
Alasannya karena industri manufaktur mengandung nilai tambah yang tinggi dan juga dapat menyerap tenaga kerja serta mendorong kegiatan ekonomi terkait. (5) Pengembangan industri pendukung. Hal ini bertujuan untuk memperkuat struktur industri nasional yang kokoh dan stabil bagi pengembangan sektor-sektor ekonomi terkait. (6) Peningkatan kualitas SDM. Hal ini dapat melalui penguasaan dan penerapan Iptek dalam kegiatan bisnis dan ekonomi. (7) Dukungan politik dari semua unsur pemerintah yang terkait, pengusaha maupun pekerja untuk menciptakan iklim yang kondusif serta mencegah dan memerangi setiap praktek yang dapat merusak sistem ekonomi seperti KKN, illegal logging, dan sebagainya.
Pembangunan ekonomi dipandang sebagai proses dari segala bentuk dimensi yang mencakup segala aspek dan kebijaksanaan yang luas dan lengkap baik ekonomi maupun non-ekonomi. Oleh sebab itu, ada beberapa sasaran pembangunan yang minimal dan pasti ada yaitu, (1) meningkatkan persediaan dan memperluas pembagian atau pemerataan bahan pokok. (2) menambah dan mempertinggi pendapatan. (3) menyediakan lapangan kerja. (4) kualitas pendidikan yang lebih baik. (5) lebih memperhatikan nilai-nilai budaya. (6) memperluas jangkauan pilihan ekonomi dan sosial bagi semua individu.
Ada empat model pembangunan yaitu model pembangunan ekoomi yang berorientasi pada pertumbuhan, model penciptaan lapangan kerja, model penghapusan kemiskinan, dan model pembangunan yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan dasar. Berdasarkan empat model pembangunan tersebut, semuanya bertujuan untuk memperbaiki kualitas hidup, meningkatkan barang dan jasa, menciptakan lapangan kerja baru dengan upah yang layak.