Di tengah-tengah acara diskusi, peserta juga mendapat hidangan Kopi/Teh Sore dengan penganan pisang goreng ditemani madu dan sambal goreng. Sangat surprise juga melihat orang Eropa mengambil sambal sebagai saus pisang goreng, ternyata mereka pernah bertugas atau berkunjung ke Indonesia bagian Timur.
Diakhir acara diskusi, Ketua Eukumindo, Dyah Ayu Krismawati Dini menyimpulkan hasil diskusi lewat himbauan bagi semua peserta yang hadir sebagai representasi organisasi, institusi, dan gereja mereka masing-masing untuk membagi ide-ide hasil pembahasan diskusi kepada orang lain di komunitas dan bagian kerja. Â Pesan untuk tetap melakukan misi kepelayanan dan tanggung jawab sesuai dengan kapasitas dan kemampuan masing-masing, termasuk membagi kabar baik, pesan suka cita akan rasa kepedulian bagi sesama dan lingkungan.
Pendeta Gultom, Ketua Umum PGI menutup dengan satu Golden Rule yang disebutkan Yesus dalam Kitab Matius 7: 12 "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, maka perbuatlah demikian juga kepada mereka".
Tak terasa satu hari hampir berlalu, sekitar pukul 5 sore acara ditutup dengan 2 lagu daerah yang dibawakan dengan penuh ceria oleh PERKI Stuttgart: Sajojo dari Papua dan Sinanggar Tulo dari Batak.
Semoga lewat Study Day Eukumindo ini, dapat memberi gagasan baru bagi gereja dan lembaga misi kepelayanan dalam perannya lewat membangun narasi yang meningkatkan rasa hormat bagi orang lain, menciptakan kesejahteraan bersama, mengembangkan nilai-nilai yang penuh harapan, dan rekonsiliasi melintasi batas-batas negara.
Gereja-gereja Eukumindo menyadari perlunya jaringan kepelayanan yang memberi dampak yang jelas dalam masyarakat luas di Indonesia dan Eropa untuk menunjukan kesaksian dan berkomitmen terhadap solidaritas lintas negara, memberi berkontribusi alternatif bagi solusi permasalahan lokal dalam kesadaran global di berbagai aspek kehidupan (sosial, ekonomi, dan politik).
Harapan agar perbedaan politik tidak membuat perpecahan di masyarakat baik dalam skala nasional dan internasional.
Stuttgart, 13 September 2024
Meike Juliana MatthesÂ
Referensi : Evangelische Mission in Solidarität (EMS)Â