Mohon tunggu...
Meike Juliana Matthes
Meike Juliana Matthes Mohon Tunggu... Freelancer - Mencintai alam, budaya, dan olahraga. Menghargai perbedaan dan tertarik akan keanekaragaman dunia

Penulis buku, The Purple Ribbon. Buku tentang kelainan neurologis akibat cacat kongenital tengkorak, diterbitkan oleh Pustaka Obor Indonesia, 2024.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Belajar dari Olimpiade di Sungai Seine dan Pengolahan Air Limbah di Jerman

11 Agustus 2024   13:26 Diperbarui: 11 Agustus 2024   16:38 739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagian besar air di bumi dijumpai di lautan kemudian pada aliran sungai, danau, dan lahan basah, yang merupakan habitat bagi sejumlah besar tumbuhan dan hewan juga merupakan komponen penting bagi kesimbangan alam.

Semua makhluk hidup memerlukan air termasuk manusia. Tubuh kita terdiri lebih dari setengahnya adalah air yang merupakan pembangun penting dan sarana transportasi bagi sel-sel darah kita. Pentingnya air sangatlah beragam yang digunakan bagi kelangsungan hidup.

Manusia membutuhkan setidaknya satu setengah liter air minum bersih setiap hari agar tetap sehat. Namun, bukan hanya untuk itu saja. Kita membutuhkan bukan hanya saat mandi, menggosok gigi, mencuci pakaian, atau untuk keperluan rumah tangga lainnya, tetapi juga untuk industri, pertanian, dan transportasi.

Melihat faktor pentingnya air ini bagi kehidupan maka sudah selayaknya manusia sebagai pemegang tanggung jawab tertinggi di muka bumi untuk menjaga agar air tidak tercemar. 

Penyebab pencemaran air meliputi: pembuangan limbah industri dan domestik, penggunaan pupuk dan pestisida, sampah yang tidak dikelola dengan baik, limbah beracun tambang, dan limpasan air hujan.

Kläranlage di Jerman

Jerman adalah salah satu negara anggota Uni Eropa yang sangat berdisiplin dalam menjalankan ketentuan kebijakan standar air. Di negara ini ada yang namanya Kläranlage. Ini adalah instalasi pengolahan air limbah sebelum dialirkan ke sungai yang akhirnya bermuara di laut.

Kläranlage di Jerman (Spektrum) 
Kläranlage di Jerman (Spektrum) 

Menurut kandidat Doktor Biologi Laut di Universitas Hamburg, Widhi Putri yang menyelesaikan pendidikan magister-nya di Institut Oceanografi Geomar, dia mengatakan bahwa menurut Institut Kelautan International itu, ada lebih dari 100 juta ton sampah plastik berakhir di laut. 

Kurang dari 1 persennya terapung di permukaan laut dan 33 persennya terendap di sepanjang pantai dan di dasar laut. Sebanyak 27 persen sampah plastik lainnya ditemukan di perairan pesisir dan 39 persen di laut terbuka, antara permukaan air dan dasar laut. (www.geomar.de/entdecken/plastikmuell-im-meer)

Lebih dari 95 persen penduduk Jerman atau 79 juta penduduknya terhubung dengan sistem saluran pembuangan umum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun