Bagiku yang tinggal di desa atau di area perkebunan, hampir setiap keluarga mempunyai halaman rumah atau kebun yang bisa berupa petak kecil untuk menanam sayur-mayur dan buah-buahan. Â
Hal ini membuat orang-orang di desa mempunyai kebiasaan untuk membuat produk makanan dari hasil kebun, biasanya untuk dipakai sendiri sepanjang tahun. Â Ini berlaku juga pada buah-buahan untuk dijadikan selai, seperti yang kulakukan dengan buah-buah beri yang kupetik.
Membuat selai sendiri mempunyai kelebihan yaitu sebagai alternatif yang lebih baik daripada produk jadi karena kita bisa menakar kandungan buah dan kompisisi gula di dalamnya, juga menghindari bahan-bahan pengawet.
Selai termasuk salah satu pelengkap favorit sarapan yaitu untuk olesan roti yang tentu saja bagi setiap ibu rumah-tangga hal ini harus diperhatikan supaya anak-anak mereka tidak terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang berkadar gula berlebihan yang tidak baik bagi tubuh dan gigi.
Ada dua cara dalam membuat selai berkadar gula rendah yaitu mengurangi komposisi gula atau menghilangkannya sama sekali.
Gula diperlukan dalam pembuatan selai untuk pembentukan gel, memberi rasa manis, dan sebagai pengawet. Jumlah gula yang ditambahkan dapat bervariasi, biasanya dengan perbandingan 2:1 misalnya 1 kg buah dan 0,5 kg gula. Â Jika ingin kadar gula dikurangi maka biasanya tidak turun di bawah 25 persen.Â
Jika ingin menghilangkannya sama sekali maka ada beberapa alternatif yang bisa digunakan, yaitu dengan:
Pektin
Pektin adalah serat alami yang dapat ditemukan dalam buah-buahan, seperti pada apel, jeruk, dan limau.  Pektin dapat larut dan berubah menjadi gel apabila dipanaskan dalam cairan. Dalam pembuatan selai dengan komposisi 15g untuk 1kg buah.  Jika Pektin tidak tersedia di supermarket maka bisa juga dengan menggunakan perasan buah lemon. Misalnya untuk selai mangga: ambil sekitar 4 buah mangga yang sudah matang, dipotong kecil-kecil, kemudian masak dalam panci beserta perasan ½ buah lemon dan 2 sendok makan air putih.