Mohon tunggu...
Meike Juliana Matthes
Meike Juliana Matthes Mohon Tunggu... Freelancer - Mencintai budaya, dunia literasi, dan olahraga

Menghargai perbedaan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Peran Perempuan dalam Menciptakan Net Zero Emission

18 Juni 2024   16:33 Diperbarui: 18 Juni 2024   16:37 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Energi terbarukan (www.oxfam.de)

Oxfam adalah konfederasi internasional yang terdiri dari duapuluh organisasi yang bekerja bersama di lebih dari 90 negara sebagai bagian dari sebuah gerakan global untuk perubahan, membangun masa depan yang bebas dari ketidakadilan akibat kemiskinan dengan menerapkan keadilan gender yaitu memberdayakan perempuan dan anak perempuan.

Mama Lena (EBook
Mama Lena (EBook "Kisah Petualang Tangguh") 

Mama Lena, petani perempuan berusia 50 tahun berasal dari Desa Lerahinga, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur dan Mama Martha Bulu Demon petani perempuan di Desa Nele Lamawangi berusia 60 tahun.

Dalam buku itu selanjutnya, kedua perempuan tangguh itu mengisahkan tentang kondisi alam di daerah mereka yang memiliki hasil pertanian yang cukup melimpah: padi, jagung, kacang-kacangan, cabai, ubi-ubian, kemiri, kelapa, kopi, hingga sorgum.  Tanaman yang memberikan kehidupan bagi masyarakat dan memiliki manfaat dalam pemenuhan gizi dan penghidupan keluarga para petani dikomunitasnya.

Terjadinya perubahan iklim, telah merubah pola bertani, datangnya hujan tidak lagi bisa diprediksi, musim kemarau semakin panjang, perubahan yang kemudian merubah sistem kalender petani untuk bisa beradaptasi dengan dampak perubahan iklim terhadap pertanian.

Mama Martha (EBook
Mama Martha (EBook "Kisah Petualang Tangguh") 


Kedua perempuan ini mulai mencari pengetahuan untuk dapat mengatasi masalah pertanian yang di hadapi di desanya dengan mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh mitra lokal Oxfam di Indonesia YPPS tepatnya Sekolah Permakultur yang merupakan fasilitasi Proyek ICDRC melalui pelatihan tepat guna bagi petani dalam mempraktikkan konsep pertanian cerdas iklim yang selaras dengan alam dan sesuai dengan kondisi iklim dan lingkungan yang ada.

Di Sekolah Permakultur, kedua ibu ini belajar pengetahuan baru dalam pertanian: mempelajari pupuk organik, penggunaan mulsa, memadukan alam dan lingkungan.  Cara belajar dengan satu hari dapat satu teori, satu hari praktik, satu hari evaluasi.

Pembelajaran dari sekolah ini kemudian dipraktikan di pekarangan rumah mereka. Strategi belajar yang sangat baik ini membuat mereka mendapat pemahaman yang baik, membawa keberhasilan, yang menjadikan mereka sebagai jembatan informasi kepada petani lainnya.

Mereka kemudian mengajarkan bagaimana menggunakan limbah dapur untuk pupuk, ganti pestisida dengan daun nimba (danu tembakau) dan melatih teman petani untuk menghasilkan benih sendiri. Mereka menanam makanan mereka di daerah mereka dengan pupuk organik.

Langkah-langkah bertani yang pelajari dan kemudian ajarkan ini sesuai dengan prinsip bertani dalam menuju emisi nol bersih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun