Mohon tunggu...
Meike Juliana Matthes
Meike Juliana Matthes Mohon Tunggu... Freelancer - Mencintai budaya, dunia literasi, dan olahraga

Menghargai perbedaan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Peran Perempuan dalam Menciptakan Net Zero Emission

18 Juni 2024   16:33 Diperbarui: 18 Juni 2024   16:37 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Energi terbarukan (www.oxfam.de)

Sebut saja, Kendra Rauschenberger, yang menjadi salah satu penerima penghargaan dari Cleantech pada Hari Perempuan Internasional. Kendra adalah General Partner perusahaan raksasa teknologi global, Siemens Energy yang bergerak dalam teknologi iklim.  Kendra memulai karirnya pada bisnis layanan angin di Siemens Wind Power.  Dia berkarir di bidang teknologi ramah lingkungan supaya bisa berkontribusi dalam perjuangan melawan perubahan iklim. Baginya, tantangan terbesar untuk mencapai emisi nol bersih adalah bagaimana mengelola transisi ini dari sudut pandang planet dan manusia.  Ini mengenai inovasi tehnologi ramah lingkungan yang dapat mempercepat transisi energi.  Kendra memilih transisi daya nirkabel, karena tehnologi ini dapat melakukan pengisian daya tanpa hambatan pada kendaraan, UAV, atau robot pabrik, namun juga memberi daya pada lokasi atau aplikasi terpencil, serta mengoptimalkan sumber daya energi terbarukan.

Kendra Rauschenberger di SET Tech Festival 2022 (www.energy-transition.com)
Kendra Rauschenberger di SET Tech Festival 2022 (www.energy-transition.com)

Denny Napitupulu-Boos, perempuan Batak yang juga adalah seorang Kompasier dari Jerman, atau lebih akrab dipanggil Mbak Denina, ia memiliki latar pendidikan teknik sipil dan saat ini berkecimpung dalam konstruksi terowongan. Dia sedang terlibat dalam proyek SuedLink di Hamburg, Jerman. Bersama perusahaan tempat dia bekerja PORR Deutschland, ia turut dalam pembuatan terowongan untuk menyuplai energi terbarukan dari bagian Utara Jerman ke Selatan Jerman tepatnya dari Hamburg ke negara bagian Baden-Wuerttemberg dan Bayern. Di masa depan, SuedLink akan mengangkut tenaga angin yang dihasilkan di darat dan laut ke selatan Jerman. SuedLink, dengan panjang sekitar 700 Kilometer serta memiliki kapasitas transmisi 4 Gigawatt, akan menjadi proyek infrastruktur terbesar untuk transisi energi di Jerman. Dengan transmisi arus tegangan tinggi ini, diperlukan konstruksi khusus mengalirkan energi tersebut ke selatan dalam hal ini, terowongan sedalam 21 meter. Menurut Statistik BEW, Bundesverband WindEnergie, energi angin ini memiliki andil sekitar 32% di tahun 2023 di Jerman.

Kompasianer Denina Boos (dokpri) 
Kompasianer Denina Boos (dokpri) 

Jika kedua perempuan ini memberikan kontribusi pada transisi energi lewat profesi mereka maka ada seorang perempuan lain yang memberi kontribusi lewat hobinya.  Ini mungkin terdengar sederhana, tapi jika ada banyak orang yang melakukan hal seperti yang dilakukan perempuan ini maka prinsip ke arah emisi nol bersih akan tercipta.

Widhi Putri, yang di Indonesia tinggal di pemukiman di pinggir Kali Ciliwung yang saat ini sedang menyelesaikan program doktoral Marine Biologi di Universitas Hamburg dan telah melakukan praktek penelitian studi master di institut penelitian berskala internasional, Geomar Helmholtz-Zentrum fuer Ozeanforschung Kiel. Dia sungguh sangat sadar tentang perubahan iklim apalagi proyek penelitian pendidikannya berkaitan dengan masalah temperatur air laut. 


Hobi perempuan ini adalah menjahit.  Ini terdengar sangat sederhana dibandingkan tehnologi anginnya Siemens. Sejak masa sekolah Widhi mempunyai keterampilan menjahit mumpuni, dia mengasah kembali ketrampilannya itu dengan mengambil kursus menjahit tahap mahir di Kiel, di sela-sela kesibukannya menyelesaikan program doktoralnya.

"Mbak, dengan menjahit maka aku sudah membantu bumi.  Aku mendaur ulang pakaian-pakaianku.  Aku tidak terus-menerus beli baru, tapi menggantikan model-modelnya dengan tehnik menggunting, patchwork, menambah renda, dan kenop. Hasilnya autentik dan lewat cara ini maka aku bisa melakukan "slow fashion", menekan perputaran fesyen yang terlalu cepat yang berdampak pada pelepasan banyak karbon di udara," gadis itu menceritakan kepadaku.

Widhi Putri di depan gedung Geomar dengan blus, rok, dan tas daur ulang hasil jahitan  sendiri (dokpri) 
Widhi Putri di depan gedung Geomar dengan blus, rok, dan tas daur ulang hasil jahitan  sendiri (dokpri) 

Jika di Jerman ada tiga perempuan ini yang bisa diambil sebagai contoh lewat cara masing-masing dalam menciptakan emisi nol bersih, maka di Indonesia, ada dua orang perempuan yang tidak kalah inspiratif. 

Mama Lena dan Mama Martha. Inspirasi bagi banyak perempuan lain di tengah kesederhanaan. Mereka belajar tehnik bertani dalam tantangan kondisi sulit akibat perubahan iklim di Nusa Tenggara Timur.  Tehnik bertani yang dipadukan dengan alam dan lingkungan sehingga banyak memberikan kontribusi dalam menuju Net Zero Emission.

"Kami makan apa yang kami tanam dan kami tanam apa yang kami makan," ujar Mama Martha dan "Kita ini perempuan tani harus kuat" ucap Mama Lena dalam buku "Kisah Petualang Tangguh".  Buku yang merupakan proyek ICDRC Oxfam.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun