Gereja-gereja dan komunitas diminta untuk secara aktif berkontribusi terhadap rekonsiliasi dan pemahaman bahwa gereja adalah komunitas yang bisa membuka ruang-ruang untuk membangun jembatan percakapan bagi orang-orang yang tidak saling mengenal satu sama lain. Menunjukan bahwa perbedaan tidak membuat kita berpaling satu sama lain.Â
Seperti makna dari Hari Pentakosta bahwa Kristus adalah rekonsiliasi. Pendeta Gohl menjelaskan bahwa ruang-ruang yang dimaksud adalah kesempatan untuk "menerjemahkan, mengkritik, dan saling belajar".Â
Selanjutnya beliau meminta seluruh komunitas gereja global untuk memenuhi mandat Pentakosta! Membangun jembatan dan menyatukan orang-orang. Kasih Kristus adalah kunci dari hal yang menyatukan ke arah upaya perdamaian.
Jembatan yang dibangun juga untuk menjembatani kesenjangan sosial. Jembatan yang memungkinkan orang untuk saling mendekat.
Penampilan Vocal grup PERKI dengan berbusana batik dalam ibadah internasional itu sangat mengesankan dan memukau dengan pembawaan lagu dengan perpaduan musik yang harmonis yang dipersembahkan dengan penuh penghayatan.Â
Hal ini disampaikan oleh pendeta-pendeta dari berbagai negara yang turut hadir sesudah ibadah berlangsung kepada Ibu Achnesia Manganang, Relasi Publik PERKI.Â
Persembahan lagu bukan hanya dibawakan saat ibadah saja, tetapi juga di atas panggung yang dibangun di halaman gereja untuk memeriahkan acara tahunan ini. Setiap komunitas yang ambil bagian menampilkan ciri budaya mereka masing-masing dalam tarian dan lagu untuk memuji Tuhan.
Setelah penampilan Komunitas Kristen Ghana dan Etiophia, PERKI Stuttgart mempersembahkan satu lagu kembali "Biarlah Roh-Mu menyala-nyala".