Mohon tunggu...
Meike Juliana Matthes
Meike Juliana Matthes Mohon Tunggu... Freelancer - Mencintai alam, budaya, dunia literasi, dan olahraga

Menghargai perbedaan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

PERKI-Indonesia Stuttgart dalam Hari Gereja Sedunia di Jerman

21 Mei 2024   23:02 Diperbarui: 22 Mei 2024   01:59 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Stand Komunitas Kristen Korea. (Dokumentasi Pribadi)

Gereja-gereja dan komunitas diminta untuk secara aktif berkontribusi terhadap rekonsiliasi dan pemahaman bahwa gereja adalah komunitas yang bisa membuka ruang-ruang untuk membangun jembatan percakapan bagi orang-orang yang tidak saling mengenal satu sama lain. Menunjukan bahwa perbedaan tidak membuat kita berpaling satu sama lain. 

Komunitas Kristen Eritrea. (Dokumentasi Pribadi)
Komunitas Kristen Eritrea. (Dokumentasi Pribadi)

Seperti makna dari Hari Pentakosta bahwa Kristus adalah rekonsiliasi. Pendeta Gohl menjelaskan bahwa ruang-ruang yang dimaksud adalah kesempatan untuk "menerjemahkan, mengkritik, dan saling belajar". 

Selanjutnya beliau meminta seluruh komunitas gereja global untuk memenuhi mandat Pentakosta! Membangun jembatan dan menyatukan orang-orang. Kasih Kristus adalah kunci dari hal yang menyatukan ke arah upaya perdamaian.

Suasana perayaan Hari Gereja Sedunia di depan Stifkirche (www.elk-wue.de)
Suasana perayaan Hari Gereja Sedunia di depan Stifkirche (www.elk-wue.de)

Jembatan yang dibangun juga untuk menjembatani kesenjangan sosial. Jembatan yang memungkinkan orang untuk saling mendekat.

Penampilan Vocal grup PERKI dengan berbusana batik dalam ibadah internasional itu sangat mengesankan dan memukau dengan pembawaan lagu dengan perpaduan musik yang harmonis yang dipersembahkan dengan penuh penghayatan. 

Hal ini disampaikan oleh pendeta-pendeta dari berbagai negara yang turut hadir sesudah ibadah berlangsung kepada Ibu Achnesia Manganang, Relasi Publik PERKI. 

Persembahan lagu bukan hanya dibawakan saat ibadah saja, tetapi juga di atas panggung yang dibangun di halaman gereja untuk memeriahkan acara tahunan ini. Setiap komunitas yang ambil bagian menampilkan ciri budaya mereka masing-masing dalam tarian dan lagu untuk memuji Tuhan.

Setelah penampilan Komunitas Kristen Ghana dan Etiophia, PERKI Stuttgart mempersembahkan satu lagu kembali "Biarlah Roh-Mu menyala-nyala".

Penampilan Vocal grup di atas panggung halaman Stifkirche. (Dokumentasi Pribadi)
Penampilan Vocal grup di atas panggung halaman Stifkirche. (Dokumentasi Pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun