Sebelum acara berlangsung, dari sound system terdengar lagu-lagu nasional seperti "Indonesia Tanah Air Beta", tentu saja ini dimaksudkan agar anggota-anggota Masinjer meskipun sudah bermukim di Jerman, tapi tetap harus ingat dan punya kecintaan terhadapat tanah air.
Sangat istimewa bagiku karena lewat acara ini, aku bisa bertemu Mbak Hennie Oberst yang berkesempatan untuk hadir. Mbak Hennie adalah seorang Kompasianer peraih Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2023, yang semula aku kenal lewat tulisan-tulisan dan komentar-komentar kecil di laman Kompasiana saja. Aku mendapati Mbak Hennie secantik, sehangat dan seramah tulisan-tulisannya.
Acara Halal Bi Halal dibuka dengan kata sambutan oleh Mbak Denina lalu doa bersama oleh Mbak Fatima. Kemudian disusul oleh acara perkenalan Panitia Pelaksana. Mereka terlihat sangat cantik dan menarik berbalut gaun hijab yang aku tebak mereka beli di Turki bulan lalu saat Program Liburan Masinjer untuk mempelajari budaya dunia. Sayang sekali, pada liburan itu, aku tidak bisa turut serta karena masalah kesehatan yang belum memungkinkan untuk melakukan penerbangan.
Sebelum masuk pada acara makan siang bersama, kami dihibur dengan pertunjukan Tari Bali yang dibawakan oleh Mbak Ni Luh Sriartini salah satu penulis di devisi Masinjer Menulis.
Konsumsi disediakan secara Potluck ada apang, balapis Manado, susen, perkedel sayur, dsb. Oleh panitia disediakan 3 menu pilihan: lontong sayur, lontong ayam kalio, dan lontong ayam opor.
Sesudah perut terisi, acara dilanjutkan dengan acara kebersamaan, diisi dengan tarian masal: Poco-poco dan Goyang Maumere yang dipimpin oleh Inge Banobe, salah satu pengurus Masinjer yang selalu tampil ceria dalam menghidupkan suasana dan Romo Arnold Ndiwa dari NTT yang sedang melakukan tugas belajar di Jerman.
Tak ketinggalan acara ini juga diisi dengan acara karaoke, mulai dari lagu Qasidah, Lagu daerah, lagu nostalgia, misalnya dari Pance Pondaag yang sangat-sangat aku sesalkan karena muncul saat aku sudah mau pulang.Â
Aku dan Mbak Hennie pulang lebih awal supaya tidak terlalu malam sampai di Stuttgart. Kami berdua meninggalkan tempat acara diiringi lagu Pance "Walau Hati Menangis" yang dilantunkan oleh seorang pengajar Deutsche-Ecke, Valen.