Mohon tunggu...
Meike Juliana Matthes
Meike Juliana Matthes Mohon Tunggu... Freelancer - Mencintai alam, budaya, dunia literasi, dan olahraga

Menghargai perbedaan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dari Ulmer Muenster ke Halal Bi Halal Masyarakat Indonesia di Jerman

13 Mei 2024   22:12 Diperbarui: 13 Mei 2024   22:54 577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bangku Paduan Suara dari kayu Ek Gotik sangat mengesankan yang pekerjaannya berlangsung dari tahun 1468-1477. (dokumen pribadi) 

(dokumen pribadi) 
(dokumen pribadi) 

Sebelum acara berlangsung, dari sound system terdengar lagu-lagu nasional seperti "Indonesia Tanah Air Beta", tentu saja ini dimaksudkan agar anggota-anggota Masinjer meskipun sudah bermukim di Jerman, tapi tetap harus ingat dan punya kecintaan terhadapat tanah air.

Sangat istimewa bagiku karena lewat acara ini, aku bisa bertemu Mbak Hennie Oberst yang berkesempatan untuk hadir. Mbak Hennie adalah seorang Kompasianer peraih Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2023, yang semula aku kenal lewat tulisan-tulisan dan komentar-komentar kecil di laman Kompasiana saja. Aku mendapati Mbak Hennie secantik, sehangat dan seramah tulisan-tulisannya.

Senang sekali rasanya bisa bertemu dengan 2 wanita inspiratif: Mbak Hennie (kiri) dan Mbak Denina (tengah). (dokumen pribadi) 
Senang sekali rasanya bisa bertemu dengan 2 wanita inspiratif: Mbak Hennie (kiri) dan Mbak Denina (tengah). (dokumen pribadi) 

Acara Halal Bi Halal dibuka dengan kata sambutan oleh Mbak Denina lalu doa bersama oleh Mbak Fatima. Kemudian disusul oleh acara perkenalan Panitia Pelaksana. Mereka terlihat sangat cantik dan menarik berbalut gaun hijab yang aku tebak mereka beli di Turki bulan lalu saat Program Liburan Masinjer untuk mempelajari budaya dunia. Sayang sekali, pada liburan itu, aku tidak bisa turut serta karena masalah kesehatan yang belum memungkinkan untuk melakukan penerbangan.

Sebelum masuk pada acara makan siang bersama, kami dihibur dengan pertunjukan Tari Bali yang dibawakan oleh Mbak Ni Luh Sriartini salah satu penulis di devisi Masinjer Menulis.

Konsumsi disediakan secara Potluck ada apang, balapis Manado, susen, perkedel sayur, dsb. Oleh panitia disediakan 3 menu pilihan: lontong sayur, lontong ayam kalio, dan lontong ayam opor.

(dokumen pribadi) 
(dokumen pribadi) 

Sesudah perut terisi, acara dilanjutkan dengan acara kebersamaan, diisi dengan tarian masal: Poco-poco dan Goyang Maumere yang dipimpin oleh Inge Banobe, salah satu pengurus Masinjer yang selalu tampil ceria dalam menghidupkan suasana dan Romo Arnold Ndiwa dari NTT yang sedang melakukan tugas belajar di Jerman.

Tak ketinggalan acara ini juga diisi dengan acara karaoke, mulai dari lagu Qasidah, Lagu daerah, lagu nostalgia, misalnya dari Pance Pondaag yang sangat-sangat aku sesalkan karena muncul saat aku sudah mau pulang. 

Aku dan Mbak Hennie pulang lebih awal supaya tidak terlalu malam sampai di Stuttgart. Kami berdua meninggalkan tempat acara diiringi lagu Pance "Walau Hati Menangis" yang dilantunkan oleh seorang pengajar Deutsche-Ecke, Valen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun