Sifat serakah untuk memperkaya diri sendiri haruslah selalu dipertanyakan, jika tidak maka tidak ada lagi ruang untuk mempertanyakan kata "cukup". Â Sehingga ruang dunia ini hanya akan dipenuhi oleh orang-orang yang serakah, tamak dan rakus. Merekalah yang akan mendominasi. Â Mereka yang tidak pernah merasa cukup. Â Mereka yang terbuai dengan kenyaman atas kepemilikan berlebih-lebihan.Â
Belajarlah untuk menemukan ukuran diri kita, kebutuhan nyata kita. Â Renungkan sampai kita memiliki perasaan baik dan tenang sampai mendapatkan kata "cukup".
Erich Fromm, seorang psikolog sosial Jerman mendefinisikan bahwa keserakahan adalah jurang maut yang melelahkan sesorang dalam upaya tanpa henti untuk mencapai kebutuhan tanpa pernah mencapai kepuasan.
Kita tidak perlu setiap hari meyerahkan kehidupan kita pada hal-hal duniawi. Â Balapan terus-menerus membuat kita capek, lelah, dan tersiksa.
Keserakahan bisa mengubah kita menjadi orang lain , menjadi sesuatu yang tidak kita inginkan pun tanpa kita sadari. Â Jangan sampai kita menjadi "buta" atau gelap mata.Â
Meskipun sifat serakah ini sering sulit dihindari karena keinginan adalah dasar kehidupan manusia. Â Namun, masih ada harapan! Jika kita mau merubahnya.Â
Kalahkan nafsu serakah dalam diri sekarang juga!Â
Kernen im Remstal, Germany
Salam hangat,
Meike Juliana Matthes
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H