Renungan Natal dimulai dengan pembacaan Nats Alkitab yang diambil dari Lukas 2: 1-14 oleh Pendeta Perki, Pdt/Pfrin. Maureen Marquardt-Tubalawony selanjutnya Renungan Natal dibawakan oleh Pastor Devis Don Wadin, seorang pastor yang bertugas di Asosiasi Paroki Obersendling-Waldfriedhof, Muenchen.Â
Dalam renungan tersebut, Pastor yang di Indonesia berasal dari Pulau Sumba ini mengajak untuk mengingat dan memaknai arti kedatangan Yesus pada 2000 tahun yang lalu.
Beliau mengatakan bahwa tidak ada yang salah atau malah sangat baik perayaan Natal dengan sukacita lewat aktivitas: tukaran kado, berkunjung ke pasar natal bersama keluarga atau sahabat-sahabat, acara di rumah dengan menghidangkan makanan dan minuman.
Semua itu adalah sangat baik untuk mempererat tali kasih tetapi adalah hal yang sangat penting yang tidak boleh dilupakan yaitu inti dari Natal itu adalah kedatangan Yesus Kristus ke dunia lewat kesederhanaan.
Dalam renungan ini Pastor Devis mengingatkan dan mengharapkan agar kita mempunyai solidaritas untuk orang-orang kecil, kaum yang papa, miskin, sakit, dan terpinggirkan karena itulah Natal sebenarnya sebagai bentuk cinta yang paling tinggi dan kasih yang Allah sudah berikan kepada kita itu adalah cukup untuk menggerakan kita dalam memberi dan membagi kasih kepada orang lain.
Setelah renungan usai, acara dilanjutkan dengan Penyalaan Lilin Natal diiringi kidung "Malam Kudus". Suasana syahdu ini adalah simbol yang digunakan untuk mengenang kedatangan Yesus yang membawa terang bagi dunia.Â
Acara menjadi lebih hikmat dengan pujian "Seribu Lilin" oleh Trio: Ibu Hanna, Ibu Maureen, dan Ibu Dewi.Â
Ibadah ditutup dengan oleh Doa Syafaat yang dipimpin oleh 5 Pendeta: Pdt. Maureen Marquardt-Tubalawony yang mendoakan semua yang hadir ataupun yang berhalangan, yang membantu mengorganisasikan Natal, dan Persembahan syukur; Pdt. Gabriella Costabel, Pdt. Hildebrandt-Ayasse, dan Pdt. Stephan Muehlich wakil dari Gereja Gemeinde Botnang yang selama ini telah memberikan tempat untuk acara ibadah-ibadah Perki.
Mereka mendoakan persekutuan gereja-gereja dan jemaat yang bermitra dengan Perki, perdamaian dunia, para korban perang, pelajar di Perki yang sedang menghadapi ujian, menyelesaikan pendidikan Master, dan yang dalam pengurusan Visa. Doa Syafaat ditutup oleh Pastor Devis yang mendoakan bangsa Indonesia dan Jerman, untuk orang tua dan keluarga kemudian diakhiri dengan Doa Bapa Kami yang dinaikkan lewat bahasa ibu masing-masing.