Aku selalu memperkirakan waktu untuk sampai di tempat itu sekitar jam 10 pagi karena di waktu itu, air yang berasal dari sumber mata air panas alam yang dialiri lewat batang-batang bambu masih banyak. Â Jika sudah tengah hari maka volume air yang mengalir itu akan berkurang. Â Hal lainnya adalah pada jam 10 pagi, ibu-ibu dari desa sudah selesai mandi di situ dan sementara sibuk di ladang. Ini membuat gubuk-gubuk itu sunyi sehingga wisatawan punya kesempatan untuk mandi dengan cara tradisional seperti penduduk setempat.
Bahagia sekali rasa hati ini mengingat masa-masa itu. Â Sekarang ini, gubuk-gubuk itu tidak lagi aku jumpai di sana, tapi ada tempat rehat untuk menikmati kopi, teh, atau makan siang yang terletak tidak jauh dari situ.
Danau Linow merupakan salah satu jenis danau yang berasal dari kejadian vulkan.  Hal ini yang ditandai dengan adanya sulfatar-sulfatar (perairan kawah) yang banyak ditemukan di sekitar danau sebagai indikator bahwa danau ini memiliki tingkat keasamannya sangat tinggi.
Belerang juga bisa menghasilkan senyawa kimia yang disebut Asam sulfat (H2SO4) ketika dipanaskan dan bereaksi dengan oksigen. Melalui beberapa proses yaitu belerang trioksida yang bereaksi dengan air memunculkan sifat asam sulfat.  Asam sulfat adalah satu jenis asam yang berbahaya.  Dikatakan demikian karena memiliki sifat korosif.  Meskipun  berbahaya, namun digunakan sebagai bahan baku dalam dunia industri atau kehidupan sehari-hari.  Misalnya: untuk membuat pupuk, pewarnaan tekstil, pembersih karat pada baja dan besi, bahan pembuat deterjen, baterai, lem, dan masih banyak kegunaan lainnya lagi. (www.detik.com)
Seberapa besar kadar belerang yang ada di danau ini berpengaruh pada besar konsentrasi asam sulfat yang terlarut dalam perairannya?Â
Salah satu satu jurnal yang menulis tentang ini dimuat di Majalah INFO Sains, 2022 dengan judul  "Uji Toksisitas Asam Sulfat Alam Terhadap Ketahanan Hidup Ikan Mas (Cyprinus carpio) dan Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) Dalam Media Tertutup" oleh Hariyadi.
Dalam tulisan ilmiah lewat penelitian di danau ini, disebutkan bahwa senyawa kimia yang terdapat di alam akan mempengaruhi kehidupan organisme hidup. Salah satunya adalah asam sulfat (H2SO4).Â
Data dari tim AMDAL Universitas Sam Ratulangi yang mengadakan penelitian bekerjasama dengan Pertamina dan Pengembangan Proyek Panas Bumi Lahendong tahun 1991, menyatakan bahwa derajat keasaman Danau Linow adalah tinggi antara 2-4. Hal ini dipastikan karena adanya aktifitas alam (sulfatar) yang banyak ditemukan di sekitar danau dan kadar ion SO4 dapat mencapai 200 mg/l.
Asam sulfat bersifat toksik apabila dalam penggunaanya melebihi standar yang telah ditentukan, gejala atau respon yang terjadi adalah gejala korosif. Â Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui konsentrasi asam sulfat terlarut dalam perairan Danau Linow serta daya toksisitas terhadap respon biologi dua hewan uji yaitu Ikan Mas dan Ikan Mujair disamping pengaruh oksidasi buatan terhadap kadar asam sulfat.
Hasil penelitian menunjukan bahwa asam sulfat yang berasal dari perairan Danau Linow sangat beracun dan memiliki daya toksisitas yang tinggi.
Selain Danau Linow, Kawah Ijen adalah danau kawah dengan kandungan asam paling tinggi di dunia. Â Begitu pekatnya kandungan asam di sana hingga bisa membuat segala benda yang diceburkan ke sana lenyap tak bersisa. (www.merdeka.com)