Danau Linow mempunyai luas sekitar 34 hektar dan memiliki keunikan geologis yang menawan. Â Air di danau terlihat bisa berubah warna secara berkala, mulai dari hijau zamrud, biru muda, atau kuning keemasan. Â Degradasi warna ini disebabkan karena kandungan belerang yang mempengaruhi pembiasan cahaya matahari di atas air.Â
Belerang ini juga menghasilkan gelembung-gelembung kecil yang terlihat di atas permukaan air. Â Beberapa bagian di tepian danau terlihat retakan-retakan tanah dengan asap berbau belerang keluar dari situ.
Aku berjalan menyusuri sekeliling danau. Tempat ini bagaikan sekeping surga yang diturunkan Tuhan ke muka bumi. Â Rasa tenteram menyelimuti hatiku.
Pemandangan bukit hijau disekeliling danau dilengkapi dengan kicauan burung-burung yang bersahut-sahutan, kepakan sayap bangau, sekumpulan keluarga belibis yang sedang berenang, dan siluet serangga yang berterbangan. Â
Serangga-serangga ini bernama Sayok dan Komo. Â Mereka adalah jenis serangga yang merupakan satwa endemik di wilayah ini. Terlihat awalnya berenang di permukaan air, lalu berubah menjadi serangga bersayap seperti capung yang dapat terbang ke daratan.
Keindahan danau ini begitu mempesona tapi di larang untuk berenang di dalamnya, Â "Dilihat boleh dipegang jangan" karena tingginya kadar belerang dan suhu air bisa sangat panas mencapai 85 derajat celcius di beberapa tempat akibat manifestasi panas bumi. Â
Danau Linow ini adalah danau yang mengandung belerang.Â
Belerang atau sulfur adalah unsur non-logam yang bentuk aslinya adalah zat padat kristalin kuning. Â Secara alami, belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni atau mineral pada gunung berapi. Â
Belerang bermanfaat pada tubuh terutama bagi kulit. Â Hal ini karena belerang terkenal dengan sifat anti bakteri dan anti inflamasi yang bekerja menyerap minyak berlebihan yang menjadi penyebab jerawat dengan mengeringkan permukaan kulit dan membuka pori-pori tersumbat. Â (www.gramedia.com/literasi)
Berjalan-jalan di tepian danau mengembalikan ingatanku ke masa-masa yang telah lewat, di saat aku masih menjadi pemandu wisata di sela-sela waktu berkuliah dan bekerja. Â Di masa itu, terdapat gubuk-gubuk permandian air panas, bilik-bilik bambu dan beratap rumbia. Tempatnya berada di sisi kiri sebelum jalan menuruni bukit untuk masuk ke lokasi danau ini. Â Gubuk-gubuk itu adalah salah satu atraksi yang sangat menarik bagi wisatawan. Â