Mohon tunggu...
Meike Juliana Matthes
Meike Juliana Matthes Mohon Tunggu... Freelancer - Mencintai alam, budaya, dunia literasi, dan olahraga

Menghargai perbedaan

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Sahabatku yang Berumah Triplek itu, Jadi Professor

13 Oktober 2023   14:11 Diperbarui: 13 Oktober 2023   19:08 2623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Semasa SMA, Ujian Akhir Praktek Kimia (Foto: Dokumen pribadi)

Mila menemaniku bercakap-cakap saat aku bekerja.  Dia berdiri di depan meja resepsion di lobby hotel.  Kami mengobrol di sela-sela aku menerima tamu-tamu hotel dan memberi penjelasan kepada wisatawan-wisatawan asing yang mau ke Taman Nasional Bunaken.

Sesudah pertemuan itu aku mendengar bahwa perjuangan Mila untuk mendapat nilai terbaik dan mencari program beasiswa dengan referensi yang dibutuhkan, membawa hasil.  Pada tahun 2002, dia memperoleh beasiswa Australia Development Scholarship kemudian Australian Government Fulbright Presidential Scholarship untuk menyelesaikan program Pasca Sarjana-nya di The University of Sidney.

"Ke, anakku kunamakan, Zidny.  Kenang-kenangan saat menempuh Pendidikan di Sidney."  Mila menceritakannya kepadaku.

Waktu terus bergerak tanpa menunggu.  Aku pun dengan kisahku yang mengantarkanku ke negeri dengan empat musim.

Masa pun berubah, dulu kami hanya bisa bertemu lewat tatap muka maka di tahun 2009 kami bisa dihubungkan dengan kemajuan teknologi.  Kami tetap sebagai sahabat yang suka bercakap-cakap dan saling berbagi.  Bedanya, dulu saat kami menyelesaikan pendidikan sarjana, Mila yang menemaniku bercakap-cakap di lobby hotel.  Tapi di tahun itu, akulah yang menemani dia bercakap-cakap jarak jauh lewat layar laptop.  Dia di Ohio, USA dan aku di Jerman.  Aku masih ingat saat aku bangun pagi-pagi sekali karena perbedaan jam untuk menemani dia yang bekerja paruh waktu di perpustakaan universitas Ohio.

Di masa itu, tepatnya di tahun 2007-2011, Mila sedang menyelesaikan Program Doktoral-nya di Ohio University.  Dia berhasil menggondol beasiswa dari Fulbright (Congress of The USA) The Outstanding Excellence in Education oleh School of Education, Ohio University.

Ya...aku ingat semua itu, percakapan kami tentang suka-duka, canda dan tawa yang menghiasi hari-harinya di Ohio juga  ada banyak hari yang dilewatinya dengan airmata.  Sendiri di negeri orang.  Hanya berharap dari beasiswa, bekerja paruh waktu, terpisah dari keluarga, anak dan suami juga ibunya yang sudah mulai sakit-sakitan.  Belum ditambah masalah administrasi ini dan itu yang pengurusannya tidak mudah dan perlu waktu untuk dirampungkan di sela-sela penyelesaian studi.  "Pantang menyerah," adalah Password.

Di suatu masa yang penuh derai airmata, aku menulis, "Mila, there is no White Flag," dan dia menjawab , "No.  There is no!"  Kemudian aku mengirimkan lagu "White Flag" dari Dido lewat aplikasi Facebook.  Lagu yang meskipun tidak cocok tapi punya judul yang tepat untuk memberi semangat.

Hari-hari yang dilaluinya tidak selalu disinari cahaya Mentari, ada mendung dan hujan.  Mungkin banyak yang hanya melihat dari luar akan berkata, "Coba lihat si Mila, senang ya dapat beasiswa, sekarang ada di Amerika."  Betulkah? Apakah kehidupannya senang seperti yang digambarkan banyak orang tentang S3 di luar negeri. 

Ada saat-saat dimana dia merasa sendiri bagaikan segelas kosong.  Tapi dia tidak membiarkan gelas itu tetap kosong dan hampa.  Dia berusaha mengisinya perlahan-lahan dengan semua pengalaman-pengalamannya dengan ilmu yang dia dapatkan.  Aku tidak melihat langsung airmatanya tapi aku bisa merasakannya. 

Oh...Mila sahabatku, betapa kau kuat.  Aku tidak akan diam-diam soal ini.  Aku tahu seperti yang kau ceritakan bahwa di beberapa waktu sebelumnya, hatimu sangat-sangat berduka di saat ayahmu pergi meninggalkan dunia ini untuk selama-lamanya disaat kamu merasa belum cukup menghadiahinya dengan kebanggaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun