Tak terasa waktu bergulir begitu cepat. Hari ini, tanggal 3 Oktober 2023, saya sudah melewati Hari Jerman Bersatu yang ke-21 kali-nya secara langsung di Jerman.
Saya masih bisa mengingat dengan baik, pada 33 tahun yang lalu, melalui siaran berita di televisi Indonesia yang menyiarkan tentang Hari Nasional Jerman ini.
Bagaimana tidak, itu adalah hari yang sangat bersejarah, bukan hanya bagi Jerman karena bersatunya mereka tetapi bagi dunia. Peristiwa yang menandai berakhirnya Perang Dingin yang setahun sebelumnya juga sudah ditandai dengan runtuhnya Tembok Berlin.
Lagu "Wind of Change“ oleh grup Band Scorpion yang ditulis oleh vokalisnya, Klaus Maine, seorang Jerman kelahiran Hannover, diputar berkali-kali sehari di radio. Sampai saya bisa menghapal liriknya:
“Walking down the street
Distant memories
Are buried in the past, forever
I follow the Moskva
Down to Gorky Park
Listening to the wind of change”
Lagu yang berisi lirik tentang “Angin Perubahan“ yang menyapu bersih segala permusuhan dan perselisihan antara dua blok, Timur dan Barat.
Jika kita menilik ke belakang, Jerman memiliki sejarah kelam lewat pemerintahan otoriter Hitler yang memimpikan kekaisaran baru sehingga dia memulai Perang Dunia II.
Perang yang berakar dari rasa ingin berkuasa dan akibat ketidakstabilan di Eropa dampak Perang Dunia I. Sang “Führer”, sebutan untuknya (kata ini sudah dianggap tabu di Jerman) mengkomandokan tentara Jerman untuk menginvasi Polandia pada tanggal 1 September 1939. Kemudian disusul tahun-tahun sesudahnya invasi ke negara-negara Eropa lainnya. Selanjutnya Inggris dan Perancis menyatakan perang terhadap Jerman.
Invasi Jerman ke negara-negara lain ini didukung oleh Uni Soviet tetapi kemudian Jerman melanggar Pakta Jerman-Soviet karena Jerman menginvasi Uni Soviet pada 1941. Italia yang menjadi sekutu Jerman atau Blok Poros (Jerman, Italia, dan Jepang) turut serta dalam peperangan.
Saat itu situasi dunia kacau-balau. Di Asia, Jepang membom Pearl Harbour. Hal yang menyebabkan Amerika Serikat terjun ke dalam kancah peperangan dan bersekutu dengan Inggris dan Uni Soviet. Kerjasama mereka dalam menempur Jerman membuat Jerman porak-poranda. Pada tahun tahun 1945, Jerman bertekuk-lutut.