Mohon tunggu...
Meike Juliana Matthes
Meike Juliana Matthes Mohon Tunggu... Freelancer - Mencintai alam, budaya, dan olahraga. Menghargai perbedaan dan tertarik akan keanekaragaman dunia

Penulis buku, The Purple Ribbon. Buku tentang kelainan neurologis akibat cacat kongenital tengkorak, diterbitkan oleh Pustaka Obor Indonesia, 2024.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pesona Kiel, AIDA Cruise, GEOMAR, dan Srikandi

20 September 2023   02:02 Diperbarui: 20 September 2023   02:06 638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cruise Terminal Ostseekai.  Foto: Meike J.M

Mataku mencari-cari wajah seorang gadis berparas manis di antara sekerumunan orang yang lalu-lalang di stasiun kereta utama kota Kiel atau disebut Kiel Hauptbahnhof. Meskipun aku tahu bahwa dia tidak berada di antara kerumunan itu. Beberapa saat sebelum itu,Widhi Putri, begitu nama gadis itu, sudah menulis pesan singkat lewat aplikasi Whatsapp, "Mbak, maaf ya.  Aku nggak bisa menjemput tepat waktu". Lalu akupun menjawab singkat,  "Ah, tak mengapa.  Aku sudah biasa menunggu," dengan menambahkan emoji tersenyum.

Mataku hanya memerlukan satu kali sapuan untuk menemukan Espresso House tempat kami berjanji untuk bertemu.  Tidaklah sulit untuk menemukan tempat itu di stasiun kereta dengan jumlah 8 platform ini.  Stasiun ini tidaklah besar jika dibandingkan dengan stasiun kereta utama Stuttgart dekat tempatku tinggal. Namun demikian stasiun ini sangat bersih dan indah dengan dinding tembok berbata merah. 

Kakiku melangkah memasuki kedai kopi asal Swedia itu. Mataku memandang berbagai jenis minuman: panas dan dingin, yang tergantung di atas meja Barista.  Aku membaca secara spesifik ke kolom minuman hangat karena hari masih pagi.  Ada banyak jenis minuman yang tersedia misalnya Salted Caramel Latte, Vanilla Latte, Cortado.  Ada juga dengan rasa labu sebut saja Pumpkin Cappucino, Pumpkin Caramel Gold Chocolate, Pumpkin Chai Latte, dan masih banyak lagi.  Akan tetapi, dari semua itu pilihanku jatuh pada Signature Brew.  Itu adalah kopi hitam klasik rumahan.  Aku terbiasa dengan itu sehingga aku sudah bisa memastikan rasanya.  Nikmat, di Sabtu pagi yang cerah dalam penantian.

Belum setengah gelas kopi kuhabiskan , aku melihat gadis yang kutunggu itu berjalan melewati kaca jendela besar di hadapanku.

Aku tersenyum sumringah menyambut kedatangannya.

"Wah, nyampe juga Mbak di Kiel," Widhi membuka percakapan dan aku membalasnya dengan rangkulan hangat.

Kami mengobrol sambari menghabiskan minuman penghangat.  Karena begitu banyak hal yang ingin kami obrolkan maka pembicaraan kami cepat sekali melompat dari satu topik ke topik lainnya tanpa selesai.  Ini karena pertemuan kami sebelum-sebelumnya hanyalah sebatas online, karena kami berdua tergabung dalam grup menulis Masyarakat Indonesia di Jerman.

"Mbak, meskipun kota Kiel tidak sebesar Stuttgart tapi banyak tempat yang dapat dikunjungi.  Ada Botanischer Garten yang merupakan bagian dari Christian-Albrecht-Universitt Kiel yaitu taman botanik yang sudah ada sejak lebih dari 350 tahun yang lalu.  Ada sekitar 14.000 spesies tanaman digunakan untuk penelitian dan pengajaran.  Ini dimaksudkan karena daratan bumi lebih dari 75% dipengaruhi secara besar-besaran oleh manusia untuk pemukiman, industri, dan pertanian.  Hal ini menimbulkan penekanan terhadap keanekaragaman hayati, diperkirakan 20% spesies tumbuhan terancam punah.  Taman botanik itu membudidayakan sekitar sepertiga dari keragaman itu sehingga dengan demikian bisa membantu mengamankan fondasi lingkungan hidup supaya bumi ini tetap menjadi tempat yang layak untuk ditinggali."

"Wah, menarik sekali ya," jawabku dengan nada sedu karena tidak mempunyai waktu cukup untuk ke sana.

 "Kemudian ada Schiffahrtsmuseum dimana kita bisa melihat Kiel dalam sejarahnya sebagai kota pelabuhan.  Juga ada Bülker Leuchtturm atau Mercusuar Bülk sebagai mercusuar tertua di kota Kiel dan masih ada banyak lagi tempat yang bisa dikunjungi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun