Di era digital sekarang ini  semua dapat dijangkau dengan menggunakan teknologi. Dalam perkembangannya, inovasi teknologi dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan masyarakat luas. Sehingga inovasi teknologi terus digiaatkan oleh manusia hingga saat ini, tak terkecuali di bidang Kesehatan.  Dilihat dari beberapa tahunn terakhir, dunia kesehatan mengalami perubahan yang cukup besar. Perkembangan teknologi di bidang kesehatan ini akan mempermudah pasien dalam mendapatkan layanan kesehatan. Dulu, pasien yang harus mendekatkan diri dengan penyedia layanan kesehatan. Sekarang, penyedia layanan kesehatanlah yang mendekatkan diri ke pasien.
Untuk mengatur teknologi kesehatan yang begitu canggih, hal demikian telah dicurahkan dalam Pasal 1 angka 10 Undang-Undang No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, disebutkan bahwa Kesehatan adalah segala bentuk alat dan/atau metode yang ditunjukkan untuk membantu menegakkan diagnosa, pencegahan, dan penanganan permasalahan kesehatan manusia. Teknologi kesehatan ini muncul dan dikembangkan dalam membantu layanan di bidang kesehatan.
Pemberian layanan kesehatan secara maksimal merupakan bentuk kewajiban dan keharusan. Di samping itu, penyelamatan nyawa terhadap seorang pasien adalah segala sesuatu yang harus dijunjung tinggi. Oleh karena itu, segala hal diupayakan untuk bisa membantu dan mengobati pasien bahkan dalam keadaan darurat sekalipun.
Salah satu teknologi kesehatan yang hadir untuk memudahkan seorang tenaga kesehatan adalah Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR).
Apakah kalian sudah tau apa itu teknologi Augmented Reality dan Virtual Reality?
Pertama kali teknologi Augmented Reality dan Virtual Reality ini muncul pada tahun 2018. Augmented Reality adalah teknologi yang beroperasi dengan menggabungkan suatu objek dunia maya dengan objek nyata. Pengoperasian ini telah banyak digunakan pada dunia nyata dengan adanya obyek virtual, gambar-gambar yang nantinya seperti berbentuk virtual 3D.
Lalu ada juga Virtual Reality yang digunakan untuk kepentingan lingkup kesehatan. Virtual Reality adalah teknologi yang diimplementasikan virtual dengan dunia nyata. Sehingga dalam hal ini orang yang menggunakan teknologi Virtual Reality dapat seolah-olah dan nampak nyata untuk bisa merasakan langsung suatu keadaan yang terjadi. Virtual Reality ini digambarkan dengan gambaran hubungan secara virtual dan fisik. Sehingga seseorang yang menggunakan teknologi Virtual Reality dapat merasakannya secara langsung.
Tujuan digunakannya Augmented Reality adlaah memberikan penyederhanaan bagi penggunanya bertukar informasi dan dituangkan dalam bentuk suatu informasi virtual. Salah satu contoh negara yang sudah akrab dengan teknologi kesehatan yang satu ini adalah Jepang dan Amerika.Â
Berikut beberapa contoh penerapan teknologi Augmented Reality dan Virtual Reality dalam dunia kesehatan :
1. Membantu penyembuhan pasien yang menderita autismeÂ
Penggunaan Augmented Reality dan Virtual Reality dapat digunakan untuk pasien yang menderita Autisme. Bagi para penderita autisme, datangnya teknologi ini cukup bermanfaat dan dapat membantu mereka dalam menjelajahi dan mengenal dunia. Selain itu, dapat juga membantu penderita autisme untuk lebih mengenal minat yang ada pada dirinya.
2. Membantu pengobatan penderita Alzheimer
Alzheimer adalah penyakit otak yang menyebabkan penurunan daya ingat, menurunnya kemampuan berpikir dan berbicara, serta perubahan perilaku. Penyakit ini lebih rentan terhadap orang lanjut usia. Augmented  Reality dan Virtual Reality juga digunakan untuk penderita Alzheimer untuk dapat mengembalikan memori penting dalam hidup yang telah hilang. Penggunaan teknologi ini memungkinkan untuk mengungkapkan pelanggaran memori spasial dan episodik yang cukup akurat dan dini, fungsi dan perhatian eksekutif, fungsi dan keseimbangan motorik, serta pemenuhan tugas sehari-hari.
3. Membantu proses operasi
Penggunaan teknologi Augmented Reality pada bidang kesehatan selanjutnya adalah saat dilakukannya pemeriksaan sebelum operasi, yaitu seperti CT Scan atau MRI. Teknologi Augmented Reality ini dapat memberikan gambaran kepada seorang ahli bedah dalam mengenal lebih detail terkait anatomi dari seorang pasien.Â
 4. Sarana pendidikan di bidang kesehatanÂ
Penggunaan teknologi Virtual Reality dapat memberikan visualisasi secara nyata mengenai rekontruksi dan jaringan tubuh manusia secara inci. Mulai dari jaringan otot, organ dalam, kerangka tubuh, dan lainnya. Selain itu, dapat juga memvisualisasikan suatu penyakit tertentu yang terjadi pada tubuh manusia.
Adanya efek visual yang nyata, dapat mempermudah maanusia untuk dapat memahami materi-maateri mengenai kondisi tubuh manusia. Sehingga kita dapat melihat secar langsung proses yang terjadi dalam tubuh manusia dimanapun dan kapanpun.
5. Membantu perawatan pasien
Teknologi Virtual Reality dapat membantu tenaga medis untuk melakukan perawatan terhadap pasien dengan kondisi penyakit tertentu. Pasien kesehatan mental dengan kondisi trauma,misal sebagai contoh, seorang Ayah di china dapat bertemu kembali dengan anaknya secara virtual. Mulai dari mengusap kepala, berbicara, hingga bergandengan tangan.
Ditulis oleh Meiji Bimantara dan Risma Ekawati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H