Dan keberuntungan dan keberkahan datang karena kerja keras dan tawakal, aku berhasil menempuh studi di salah satu universitas terbaik di negeri ini. Jalan setapak membawaku ke proses jalan yang penuh warna. Syukur dari nikmat Tuhan yang tak mungkin aku dustakan.
Â
***
Waktu kian berputar dan akupun merasakan kehidupanku di angka 21 tahun ini, enam tahun tanpa ibu disini. Aku mengenakan pakaian toga, menunggu namaku dipanggil dan nama Ayah pun terpanggil. Diatas podium yang tinggi, dengan wajahku yang terpampang dalam layar yang sangat lebar. Aku menyalami petinggi kampus tempatku meraih gelar sarjana, aku tersenyum tipis, menatap arah ayah. Beliau menangis bahagia dari jauh sana. Sosok yang setia menemani dan berjerih payah mencari rezeki halal untuk kami. Membuatku mengerti bapak rumah tangga terbaik. Dan piala yang di tanganku ini bukan apa-apa dibanding seluruh cintanya. Piala Wisudawan Terbaik.
Â
Â
                                                           Surabaya 15 Desember 2015
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H