1. Aspek keuangan perusahaan yang masuk daftar saham syariah lebih stabil dan rendah risiko dibandingkan saham non syariah. Pendapatan halal lebih dominan dan tingkat hutang berbasis riba juga dibatasi DSN MUI. Nah secara prinsip syariah sudah melewati proses screening baik bisnis maupun keuangan perusahaan.
2. Jika kamu memiliki rekening efek syariah, RDN-nya itu menggunakan akad mudharabah. Seperti saya RDN syariah di Indopremier yaitu bank BCA Syariah. Â Jadi dana investasi yg masih ada di rekening penampung atau "dana dingin" di RDN, berpotensi menghasilkan "imbal hasil RDN". Jadi secara tidak langsung menambah saldo Dana di RDN donk. Apalagi tidak ada biaya rekening atau potongan per bulan, saldo minimal juga gak harus 50k. Ada lagi, ternyata mau tarik dana penjualan saham ke rekening pribadi juga bebas biaya guys. Naah kereen kan. Selain bisa untuk dana investasi saya kadang suka topup juga disana.
3. Saham syariah dan konvensional sama sama diperdagangkan di pasar regular melalui aplikasi SOTS. Malah jumlahnya didominasi saham syariah lebih dari 50% saham yang ada di BEI. Mekanisme pasarnya juga sama. Fluktuasinya juga relatif sama. Rasanya rugi kalo gak punya koleksi saham syariah.
4. investasi syariah bisa untuk semua orang dan kalangan. Terlepas dari sisi keyakinan, berekonomi secara syariah termasuk berinvestasi saham syariah juga terbuka bagi investor ritel non muslim asalkan memiliki akun rekening efek syariah.Â
Nah, semua rahasia di atas saya bongkar dari pengalaman nyata saya sebagai investor syariah. Apakah kamu sudah berinvestasi saham syariah? Jika tertarik atau mau bertanya, kita bisa diskusi di kolom komentar ya
Salam Investasi Syariah
Raih Cuan yang Lebih Berkah di pasar modal syariah Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H