Mohon tunggu...
Meidy Y. Tinangon
Meidy Y. Tinangon Mohon Tunggu... Lainnya - Komisioner KPU Sulut | Penikmat Literasi | Verba Volant, Scripta Manent (kata-kata terbang, tulisan abadi)

www.meidytinangon.com| www.pemilu-pilkada.my.id| www.konten-leadership.xyz| www.globalwarming.blogspot.com | www.minahasa.xyz| www.mimbar.blogspot.com|

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kelahiran Sebuah Sajak

18 September 2021   06:48 Diperbarui: 18 September 2021   06:59 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Aksara-aksara melahirkan sajak" (Dokpri, MYT)

Tak ada yang bisa menghalangi kelahiran sebuah sajak. Meskipun sajak hidup di negeri terjajah. Dan di depan matamu hadir moncong senjata penjajah. Sekalipun perang dunia pecah.

Sajak akan terlahir bersama lesatan peluru. Larik-larik berpencar bersama hamburan bubuk mesiu. Bait-bait meledak bersama dentuman meriam. Diksi-diksi tercipta dalam setiap teriakan menjemput kematian. 

Sajak-sajak akan terlahir, meskipun kedua tanganmu diborgol. Meskipun mulutmu disumbat sebuah pistol. Meskipun tubuhmu luka parah dan darah mengalir. Sajak akan lahir bersama darah yang mengalir.

Tak ada yang bisa menghalangi sajak yang selalu siap terlahir. Bahkan sampai di saat engkau merasakan dunia di detik terakhir. Sebab, dalam rasa sajak-sajak selalu lahir. Tertulis indah di hatimu, meskipun engkau bukan penyair.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun