Mohon tunggu...
Meidy Y. Tinangon
Meidy Y. Tinangon Mohon Tunggu... Lainnya - Komisioner KPU Sulut | Penikmat Literasi | Verba Volant, Scripta Manent (kata-kata terbang, tulisan abadi)

www.meidytinangon.com| www.pemilu-pilkada.my.id| www.konten-leadership.xyz| www.globalwarming.blogspot.com | www.minahasa.xyz| www.mimbar.blogspot.com|

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Masa dan Manusia-Manusianya

28 Agustus 2021   14:10 Diperbarui: 28 Agustus 2021   14:40 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"masa dan manusianya" (lightfromart.com)

Seperti hari dan matahari
Setiap ada hari, ada matahari,
meskipun terkadang matahari
menyembunyikan cahaya benderang,
dan mata tak menatap hari terang 

Demikian juga  tentang masa dan manusia
Setiap masa ada manusia-manusianya
Namun, matahari, satu untuk selamanya
Tak akan berganti sepanjang usia masa
Manusia, berganti setelah menggapai masa 

Ada yang pensiun di sebuah ruang dan masa,
berganti generasi baru dengan sejuta asa
Ada yang pensiun selamanya, mati di suatu masa
meninggalkan berjuta kenangan di bilik rasa
Begitulah manusia, silih berganti mengisi linimasa 

Pada akhirnya, kita bicara tentang regenerasi
Manusia-manusia merancang hukum suksesi
Suara-suara menggaungkan reformasi
Baliho-baliho melukiskan visi dan misi
Pidato-pidato meledakan sejuta emosi  

Sepotong masa, menjadi penonton perebutan posisi
Linimasa, sekejap bertaburan literasi penuh ambisi,
Kabar bohong dan ujaran kebencian menaikkan tensi
Bujukan dan rayuan menari-nari di panggung televisi
Selembar rupiah dan sepiring nasi pun jadi saksi

Aah... inikah sebuah hukum tentang regenerasi,
di suatu masa yang kita sebut transisi demokrasi?
Ketulusan nurani dan kesetiaan tereliminasi
Masa berkuasa usai namun tak tega tinggalkan kursi
Mengagungkan demokrasi, tetapi memuja dinasti 

Masa dan manusia-manusianya adalah tentang kuasa
Masa bergulir, manusia bergilir berkuasa
Apakah manusia berkuasa terhadap kuasa?
Entahlah, mungkin mereka terlalu memaksa
Seingatku, manusia, masa dan kuasa, milik Yang Kuasa  

***

MYT, 28082021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun